Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Warga Keluhkan Jalan Rusak, Dinas Bina Marga Bekasi Kewalahan

Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi mengandalkan dua unit reaksi cepat (URC) untuk memperbaiki jalan rusak atau jalan berlubang di wilayah setempat. Beban tim tersebut cukup berat mengingat kerusakan pada musim hujan sangat banyak, sehingga kewalahan memperbaiki jalan-jalan rusak yang dikritik warga.
Ilustrasi - Jalan rusak/Antara
Ilustrasi - Jalan rusak/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kota Bekasi mengandalkan dua unit reaksi cepat (URC) untuk memperbaiki jalan rusak atau jalan berlubang di wilayah setempat. Beban tim tersebut cukup berat mengingat kerusakan pada musim hujan sangat banyak, sehingga kewalahan memperbaiki jalan-jalan rusak yang dikritik warga.

Kepala Seksi Pengembangan Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Idi Susanto mengatakan, instansinya mempertimbangkan membentuk unit pelaksana teknik daerah (UPTD) disetiap kecamatan.

Sebab, setiap tim baru bisa menyelesaikan 4 meter persegi jalan rusak setiap hari.

Menurut Idi pada puncak musim hujan kerusakan jalan hampir bersamaan di seluruh wilayah, sehingga dengan adanya dua tim URC yang ada membuat kerja tim tersebut kewalahan.

"Kami masih merumuskan bagaimana metode kerja yang tepat dalam menangani kerusakan jalan," kata Idi, Minggu (3/2/2019).

Selain beban kerja cukup berat, kata dia, pihaknya hanya mempunyai dana sebesar Rp3 miliar untuk perbaikan jalan selama setahun.

Dana sebanyak itu dinilai tidak cukup untuk menutup jalan berlubang yang mencapai ribuan titik se Kota Bekasi.

"Anggaran kita sedikit, sedangkan beban perbaikan jalan luar biasa (banyak)," kata Idi.

Idi menuturkan, jalan di Kota Bekasi mudah rusak karena menggunakan material aspal, sedangkan kemiringan wilayah hanya dua derajat atau cenderung datar. Hal ini diperparah dengan buruknya sistem drainase, sehingga genangan kerap terjadi di jalan yang berujung pada kerusakan infrastuktur jalan.

Jalan rusak di Kota Bekasi mulai dirasakan oleh warga di wilayah tersebut. Melalui media sosial mereka mengkritik pemerintah ihwal jalan berlubang dimana-mana itu.

Misalnya, Arqi Putra menyebut jalan rusak di Jalan Chairil Anwar depan SMP 2 cukup mengganggu, termasuk di Jalan Kartini poncol.

Warga lain melaporkan adanya jalan berlubang di Jalan Cut Mutia depan Betos cukup lebar, di Jalan Ahmad Yani menjelang fly over juga rusak meskipun dekat dengan kantorWali Kota Bekasi.

"Musim hujan banyak jalan di Bekasi cocok buat tempat mancing," ujar pemilik akun Afri kesal.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper