Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transjakarta Siapkan Rute ke Stasiun MRT

PT Transjakarta mulai menyiapkan berbagai layanan untuk integrasi jelang operasional moda raya terpadu (MRT) Jakarta pada Maret 2019.
Suasana proyek pembangunan terminal Mass Rapid Transportation (MRT) koridor Lebak Bulus-Bundaran HI di Jakarta/ANTARA-Reno Esnir
Suasana proyek pembangunan terminal Mass Rapid Transportation (MRT) koridor Lebak Bulus-Bundaran HI di Jakarta/ANTARA-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA--PT Transjakarta mulai menyiapkan berbagai layanan untuk integrasi jelang operasional moda raya terpadu (MRT) Jakarta pada Maret 2019.

Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan bakal membuka rute baru dan menyesuaikan rute lama dari beberapa wilayah menuju stasiun MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI.

"Nanti ada penyesuaian rute menuju stasiun MRT. Misalnya ada rute eksisting Blok M-Pondok Labu, nanti bisa melewati stasiun MRT Fatmawati," katanya di Balai Kota, Senin (4/1/2019).

Dia mengatakan penyesuaian rute eksisting ke stasiun MRT akan dirilis pada saat angkutan massal tersebut beroperasi bulan depan.

Selain itu, Agung juga menyiapkan rute baru berupa pengumpan (feeder) yang akan menghubungkan satu kawasan permukiman di kota-kota satelit Jakarta. Transjakarta juga menambahkan armada baru khusus untuk rute menuju stasiun MRT.

"Kita usahakan semaksimal mungkin. Ada [rute] yang perlu kajian lebih jauh. Ada yang sudah tinggi permintaan penumpang. Wilayah yang kami bidik a.l. Cinere, Bintaro, dan BSD. Pemprov DKI mendukung untuk buka rute tersebut," jelasnya.

Meski demikian, dia menuturkan bahwa bus feeder tersebut hanya berhenti di depan stasiun. Jika penumpang ingin melanjutkan perjalanan menggunakan MRT, maka mereka harus menempelkan kartu atau uang elektronik (tap in) di dalam stasiun.

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar menyambut baik rencana pembukaan rute-rute baru Transjakarta tersebut.

Selain rute, kedua BUMD DKI itu sudah sepakat untuk menjalin integrasi di berbagai sektor, termasuk fisik halte-stasiun serta sistem pembayaran.

Bahkan, Pemprov DKI akan membentuk joint venture integrasi pembayaran tiket antara PT Jakarta Propertindo (Jakpro), PT MRT Jakarta, dan PT Transjakarta diperlukan untuk memfasilitasi integrasi pembayaran, rute, dan manajemen dari LRT, MRT, dan Bus TransJakarta.

Joint venture tersebut nantinya akan ditugasi untuk berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk mengimplementasikan sistem pembayaran satu kartu.

William mengatakan pihaknya bakal melakukan uji coba (proof of concept) uang elektronik yang dikeluarkan oleh lembaga perbankan.

Uji coba tersebut dilakukan untuk memastikan agar uang elektronik yang dikeluarkan oleh beberapa bank dapat digunakan di mesin tap in dan tap out di stasiun MRT Jakarta.

"Kami akan mulai melibatkan 7 bank pada 8 Februari nanti. Pasa saat MRT beroperasi Maret nanti ada dua jenis kartu yang bisa digunakan, yaitu kartu MRT sendiri dan kartu bank yang bakal kami seleksi," katanya.

Dia menuturkan salah satu syarat yang harus dimiliki, yakni kartu bank tersebut harus memiliki kecepatan saat tap in dan tap out.

William menerapkan syarat uang elektronik harus terbaca dalam 1 detik ketika ditempelkan ke mesin yang ada di tiap stasiun MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia.

"Harus [bisa terbaca] 1 detik. Kalau kartunya lama kasihan penumpang," imbuhnya.

Seperti diketahui, MRT Jakarta sudah mengeluarkan kartu single trip dan multi trip yang dinamakan Jelajah. Perbedaan dua kartu tersebut, yaitu single trip hanya bisa digunakan untuk satu kali perjalanan dan masih bisa digunakan 7 hari.

Sementara itu, kartu multi trip dapat digunakan lebih dari satu kali perjalanan. Dua kartu tersebut dapat diisi atau top up di stasiun MRT.
William menuturkan perusahaan sudah mencetak kartu single trip dan multi trip Jelajah sejak setahun lalu.

Pasalnya, MRT Jakarta tak mungkin menunggu uang elektronik bank untuk terintegrasi secara maksimal. Padahal, fase I Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia akan beroperasi pada Maret 2019 atau kurang lebih 2 bulan lagi.

"Proses integrasi ini kan butuh waktu, sementara kami enggak bisa menunggu. Nanti ketika beroperasi kami inginnya kartu Jelajah dan kartu bank sudah dapat digunakan oleh penumpang," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper