Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PKS Bocorkan Rekomendasi Cawagub, Syarif: Itu Langgar Etika

Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan PKS langgar etika politik. Hal ini karena PKS terburu membocorkan rekomendasi calon wakil gubernur (cawagub) hasil uji kelayakan dan kepatutan yang telah diselenggarakan sebelumnya.
Ketua DPD PKS DKI Jakarta A.Suhaimi (kiri) dan Agung Yulianto (kanan), dua dari 3 kader PKS yang diajukan sebagai Cawagub DKI/Bisnis-Feni Freycinetia
Ketua DPD PKS DKI Jakarta A.Suhaimi (kiri) dan Agung Yulianto (kanan), dua dari 3 kader PKS yang diajukan sebagai Cawagub DKI/Bisnis-Feni Freycinetia
Bisnis.com, JAKARTA–Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan PKS langgar etika politik. Hal ini karena PKS terburu membocorkan rekomendasi calon wakil gubernur (cawagub) hasil uji kelayakan dan kepatutan yang telah diselenggarakan sebelumnya.
 
"Etika politik kita adalah pimpinan partai ketemu dulu, rembukan, membaca, meneliti dengan baik hasil rekomendasi tim uji kelayakan dan kepatutan, baru kemudian diumumkan," tutur Syarif, Senin (11/2/2019).
 
Sebelumnya, Ketua Umum DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo cawagub yang direkomendasikan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.
 
Syarif pun mengaku bahkan dirinya sebagai anggota tim uji kelayakan dan kepatutan dilarang untuk mengumumkan cawagub yang direkomendasikan sebelum ada pertemuan antara Gerindra dengan PKS.
 
Syarif pun mengatakan kedua partai akan bertemu untuk mendiskusikan rekomendasi cawagub, Selasa (12/2/2019).
 
Hal ini karena Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik hari ini masih berada di Semarang mendampingi Sandiaga Uno dalam kampanye Pilpres 2019.
 
"Tadi saya menyaksikan sendiri Pak Taufik yang ambil inisiatif telepon PKS, Pak Taufik yang minta ketemuan, segera diselesaikan," tutur Syarif.
 
Syarif pun mengatakan Gerindra menargetkan keseluruhan mekanisme pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta hingga terpilih melalui rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta akan selesai sebelum Pemilu 2019 diselenggarakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper