Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciuman Terakhir Anies Baswedan untuk Dayat di Samping Ruang ICU

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan kisah seorang bocah bernama Rahmat Hidayat (15) yang mengalami patah tulang akibat kecelakaan hingga akhirnya meninggal pada Minggu (3/3/2019).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencium Rahmat Hidayat (15) yang mengalami patah tulang akibat kecelakaan hingga akhirnya meninggal pada Minggu (3/3/2019)./Facebook Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencium Rahmat Hidayat (15) yang mengalami patah tulang akibat kecelakaan hingga akhirnya meninggal pada Minggu (3/3/2019)./Facebook Anies Baswedan

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan kisah seorang bocah bernama Rahmat Hidayat (15) yang mengalami patah tulang akibat kecelakaan hingga akhirnya meninggal pada Minggu (3/3/2019).

Anies menuliskan kisah dia bertemu dengan Rahmat Hidayat hingga meninggal pada Senin (4/3/2019). Dari tulisan Anies, bahwa dia bertemua dengan Rahmat pada Kamis (28/2/2019) malam.

Ketika itu, Anies menjenguk ibu sahabatnya yang dirawat di ICU Pasar Minggu. Ruang perawatan Rahmat dipisahkan gorden.

“Pak Anies, Pak Anies, Pak Anies!” panggil anak tersebut dari ruangan di sebelah ICU.

Ciuman Terakhir Anies Baswedan untuk Dayat di Samping Ruang ICU

Suaranya keras walau terhalang masker oksigen yang dipakainya, hingga terdengar seruangan ICU.

“Saya hampiri. Matanya menatap tajam. Tangan, kaki dan sekujur badan terkulai tanpa gerak. Dia mengalami patah di 2 ruas tulang lehernya. Tangan dan kaki terlihat lumpuh. Seorang anak muda, 15 tahun, kecelakaan saat perjalanan ke kegiatan taklim,” tulis Anies.

“Rahmat Hidayat,” jawabnya, saat saya tanya nama. Dayat, panggilannya, lalu menyanyikan lagu penyemangat Persija. Saya dengar dia juga suka melantunkan salawat. Dalam sakit yang tak terkira itu, dia masih melantunkan salawat,” tulis Anies.

Ciuman Terakhir Anies Baswedan untuk Dayat di Samping Ruang ICU

“Cium saya Pak. Cium saya Pak,” pinta Dayat.

“Saya tatap dia. Dia senyum dan saya senyum. Lalu saya sentuh keningnya, pundaknya. Perlahan saya cium keningnya. Saya tahan, saya cium lama kening Dayat. Seakan anak sendiri. Sambil membayangkan dia sedang berhadapan perenggang nyawa. Terdengar suara lirihnya, “terima kasih Pak Anies, terima kasih.”

“Saya senyum dan berdoa.”

Anies pun pamit sambil memastikan operasi bisa segera dilaksanakan. Pada Jumat (1//3/2019) pagi operasi dilakukan. Lebih dari 12 jam dokter dan paramedic berjuang di meja operasi. Misi yang tidak ringan.

“Allah punya rencana lain. Minggu subuh, sebuah teks masuk di wa mengabarkan Dayat wafat pukul 1 dinihari.”

Ciuman Terakhir Anies Baswedan untuk Dayat di Samping Ruang ICU

Anies pun melayat ke Jagakarsa. Jenazah Rahmat disalatkan di musala tempat. Di sana, Anies menemui ayah dan ibu Rahmat.

“Kamis malam di rumah sakit, dia panggil saya dan minta dicium. Saya cium dia seakan anak sendiri. Minggu pagi ini saya datangi lagi Dayat. Kali ini telah jadi jenazah. Husnul khatimah Insya Allah...”

“Setelah disholatkan, kami angkat jenazahnya. Melepas ke rahmatullah... Ke Rahmatullah semua akan kembali, sebuah pelajaran bagi semua. Kullu Nafsin Dzaa Iqatul Maut...

Al Fathihah..

#ABW

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper