Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MRT Ekpansi Jalur Baru 231 Kilometer hingga Luar Jakarta

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berencana memperluas jaringan bukan hanya di dalam kota, tetapi hingga ke wilayah di perbatasan dan luar Jakarta dengan jalur sepanjan g 213 kilometer. 
Uji coba moda raya terpadu (MRT) Jakarta, Selasa (12/3/2019)./REUTERS-Willy Kurniawan
Uji coba moda raya terpadu (MRT) Jakarta, Selasa (12/3/2019)./REUTERS-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA—PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta berencana memperluas jaringan bukan hanya di dalam kota, tetapi hingga ke wilayah di perbatasan dan luar Jakarta dengan jalur sepanjan g 213 kilometer. 

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan rencana tersebut akan dilakukan seiring permintaan pemerintah pusat agar Pemprov DKI membangun infrastruktur transportasi di kawasan Jabodetabek. Adapun, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut digadang-gadang mencapai Rp571 Triliun. 

"Betul, angkanya datang dari hitung-hitungan ya. Detailnya nanti, saya enggak bisa sebut satu per satu. Intinya sudah ada konsep pembangunan," katanya, Rabu (20/3/2019). 

Pertama, lanjutnya, MRT Jakarta akan menuntaskan pembangunan koridor utara Selatan (Lebak Bulus-Stasiun Kota/Kampung Bandan) menjadi sekitar 26-30 kilometer. Angka tersebut masih tentatif lantaran belum disetujuinya pemanfaatan lahan di Kampung Badan oleh PT Kereta Api Indonesia. 

Kedua, Pemprov DKI sudah menyiapkan studi pembangunan koridor timur-barat dari Ujung Menteng, Jakarta Timur menuju Kali Deres, Jakarta Barat. Panjang koridor ini diprediksi mencapai 31 kilometer. 

Ketiga, pemerintah juga berencana memperluas pola loop line, baik yang di dalam kota (inner loop line) maupun yang di pinggiran (outer loop line) Jakarta. Sisanya, lanjut William, akan dibangun jaringan pendukung MRT Jakarta atau yang disebut diagonal line

"Sekarang ini MRT Jakarta koridor I fase I memang baru 16 km. Namun, nanti pengembangannya akan menjadi 231 kilometer. Untuk diagonal line, saya belum punya daftar pasti [rute], tapi sudah ada," ungkapnya. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bakal membentuk perusahaan gabungan (holding) BUMD yang bergerak di sektor transportasi. 

Hal itu disampaikan setelah menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) perencanaan dan pengelolaan transportasi Jabodetabek dengan Presiden Joko Widodo. Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa DKI Jakarta diberi wewenang untuk melakukan perencanaan untuk pembangunan infrastruktur transportasi sekaligus pengelolaannya. 

"Kemudian soal wewenang tadi juga disebutkan nanti [semua stakeholders] akan melakukan konsolidasi. Sekarang ini terpisah-pisah, ada PT MRT Jakarta, PT KCI, dan Transjakarta. Itu semua nantinya akan dinaungi menjadi sebuah holding," katanya, Selasa (19/3/2019). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper