Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Rumah DP Nol Rupiah Perlu Libatkan Swasta Secepatnya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, bentuk program Rumah DP Nol Rupiah selanjutnya akan berbasis bantuan pembiayaan, bukan pembangunan fisik lagi seperti tahap pertama.
Gubernur DKI Jakarta memukul beduk diiringi dengan tabuhan rebana oleh Pejabat Pemprov DKI Jakarta sebagai simbolisasi peresmian hunian DP 0 rupiah. /Bisnis-Dian Asmita Aisyah
Gubernur DKI Jakarta memukul beduk diiringi dengan tabuhan rebana oleh Pejabat Pemprov DKI Jakarta sebagai simbolisasi peresmian hunian DP 0 rupiah. /Bisnis-Dian Asmita Aisyah

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, bentuk program Rumah DP Nol Rupiah selanjutnya akan berbasis bantuan pembiayaan, bukan pembangunan fisik lagi seperti tahap pertama.

Seperti diketahui, program Rumah DP Nol Rupiah tahap pertama telah berjalan dan diproyeksi rampung pertengahan Agustus 2019 dengan bentuk 780 unit rumah susun di Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, yang pelaksana proyeknya PD Pembangunan Sarana Jaya.

Kendati demikian, Kepala UPT Rumah DP Nol Rupiah Dzikran Kurniawan mengakui bahwa pihaknya masih fokus untuk menyelesaikan program Rumah DP Nol Rupiah tahap pertama terlebih dahulu. Recana ini pun bisa jadi akan terlaksana untuk para pendaftar program Rumah DP Nol Rupiah tahap kedua.

Namun sebelum itu, tahapan dalam waktu dekat yang masih akan dikebut pihaknya yakni penetapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagai operator pengelola dana dan layanan pembiayaan. Serta akad kredit dan serah terima kunci untuk para pendaftar program Rumah DP Nol Rupiah yang lolos seleksi.

"Pasti kita akan melibatkan swasta agar [jumlah unit] bisa banyak. Tapi skemanya bagaimana nanti setelah yang [tahap] satu ini dulu. Intinya, seluruh warga DKI yang memiliki keterbatasan kemampuan dan keterbatasan daya beli untuk hunian, akan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk menyelesaikannya," tegas Dzikran kepada Bisnis, Senin (15/7/2019).

Dzikran pun mengungkap, sektor masyarakat yang disasar pada tahap selanjutnya akan lebih beragam daripada tahap pertama yang menyasar kalangan berpenghasilan menengah ke bawah.

Sementara itu, kini Bank DKI selaku penerbit Kredit Perumahan Rakyat (KPR) masih menyeleksi para pendaftar tahap pertama program Rumah DP Nol Rupiah ini. Setelah sebelumnya, UPT merekomendasikan 899 dari 2359 pendaftar yang datanya lengkap dan sesuai segmen yang disasar.

Perlu Duduk Bersama

Menanggapi rencana ini, Sekretaris Jenderal Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI), Paulus Totok Lusida mengimbau pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan private sector segera duduk bersama menyukseskan rencana program pemilikan Rumah DP Nol Rupiah tahap selanjutnya.

Totok menanggapi positif dan menjelaskan bahwa rencana ini rasional untuk dijalankan. Hanya saja, pihak pemprov perlu menjelaskan lebih lanjut bagaimana skema pembiayaan yang akan dijalankan, serta segmen masyarakat seperti apa yang akan disasar.

Menurut Totok, apabila menyasar masyarakat berpenghasilan rendah, jangan sampai nantinya mereka justru terbebani dengan cicilan yang tinggi, akibat konsekuensi DP Rp0.

"Kami sangat menunggu untuk diterapkan kalau memang ada bantuan pembiayaan dari pemprov DKI seperti itu. Jadi saya mengimbau pihak pemprov memanggil REI DKI berdiskusi, karena 80% pembangunan properti itu dilakukan anggota REI. Supaya bisa bersinergi, karena kita ini kan tidak bisa hidup sendiri," ungkapnya kepada Bisnis, Minggu (14/7/2019).

Di sisi lain, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta bidang pekerjaan umum, perumahan dan tata ruang, Bestari Barus menyindir realisasi pembuatan rumah era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang kurang dari target.

"Contoh Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah [RPJMD] kita mengisyaratkan 225 ribu satuan rusun. Sekian ratur ribu disediakan oleh swasta. Coba yang kita, kalau dia 25 ribu saja yang harus diselesaikan BUMD dan Dinas Perumahan, maka 1 tahun itu 5000. Ada gak 5000? Orang cuma 750 kok," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper