Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo Perintahkan Kader Gerindra Kritik Kinerja Anies Baswedan

Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif membenarkan ada permintaan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menjalankan roda pemerintahan di Jakarta.
Prabowo Subianto/Antara
Prabowo Subianto/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Syarif membenarkan ada permintaan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk mengkritik kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam menjalankan roda pemerintahan di Jakarta.

"Itu sudah lama. Sudah dua tiga minggu lalu. Seluruh kader partai tidak boleh diam. Kritis bersama rakyat," kata Syarif di Balai Kota DKI, Senin (28/10/2019).

Prabowo Subianto saat ini telah menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Maju Presiden Joko Widodo. Artinya, Partai Gerindra telah masuk gerbong koalisi pemerintah.

Menurut Syarif permintaan Prabowo kepada kader partainya untuk mengkritik Anies tidak ada kaitannya dengan pemilihan presiden lima tahun mendatang. Kritik itu mesti dilakukan agar kinerja pemerintah provinsi bisa lebih baik lagi.

Meski begitu, kata Syarif, tidak ada salahnya mengaitkan permintaan Prabowo untuk mengkritik Anies terkait dengan Pilpres 2024. Gerindra menyebut Anies berpotensi menjadi capres.

"Ya sah-sah saja. Tapi masih jauh jika dikaitkan dengan Pilpres," ujarnya.

Selain itu, Syarif ingat pernyataan Anies yang menyatakan lebih suka dengan kritik ketimbang pujian.

Berhasil atau tidaknya dalam memimpin Jakarta, menurut Anies, bukan dilihat dari pujian, melainkan masukan yang bersifat kritis.

"Itu yang pernah Pak Anies katakan sendiri," kata Syarif.

Sebagai partai pengusung pada Pemilu 2017 bersama PKS, Gerindra bakal terus mengkritisi pemerintah Anies. Sebab, jika ada kekeliruan dalam kebijakan, maka sebaiknya partai koalisi perlu untuk mengkritik.

Kritik, kata Syarif, artinya partai pengusung tidak diam dalam melihat adanya kekeliruan.

"Kritik itu artinya aktif. Pilihannya masa diam. Diam kalau ada kegagalan kita mengatakan aduh kasian. Ya harus diingatkan sebelum ada kegagalan," ujarnya.

Menurut Syarif mengkritik juga bukan berarti menentang. Mengkritik, kata dia, justru ingin memperbaiki keadaan.

"Kalau dulu di zaman Ahok saya menentang, bukannya kritik lagi. Dan itu diakui Ahok. Syarif di mana-mana sehari-hari bikin pusing kepala," kata dia.

"Menentang dengan kritik beda."

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono sebelumnya mengklaim Prabowo Subianto meminta Fraksi Gerindra di DPRD DKI Jakarta mengkritik kinerja Gubernur DKI Anies Baswedan.

Dia menyebut banyak masukan dari masyarakat Jakarta yang kecewa dengan kinerja Anies selama ini.

"Perintah Ketum Gerindra agar Fraksi Gerindra di DKI mengkritisi Anies Baswedan supaya Anies sukses memimpin Jakarta dan janji kampanye kepada masyarakat Jakarta bisa ditepati," kata Arief kepada wartawan, Senin (28/10/2019).

Arief mengklaim kekritisan terhadap Anies ini tak ada hubungannya dengan sikap politik Gerindra bergabung dengan koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dia menyatakan mengkritik bukan berarti berseberangan dengan Anies.

Arief beralasan kerja pemerintah DKI Jakarta merupakan kerja tim. Anies harus tahu jika kinerja anak buahnya masih kurang becus sehingga masyarakat tidak puas.

Ia mencontohkan beberapa program pemerintah DKI, di antaranya OK OCE (One Kecamatan One Centre of Enterpreneurship), pengurangan kemacetan, lapangan pekerjaan dan pengawasan kebocoran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada proyek-proyek di DKI yang disebutnya sarat dengan korupsi.

 "Enggak boleh Anies sendirian tanpa diingatkan, apalagi Anies Baswedan ini punya potensi yang sangat besar untuk bisa jadi Presiden RI kedelapan," ujarnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper