Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Salahkan E-Budgeting, Ahok: Sistem Baik, jika Tak Ada Berniat Maling

Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akhirnya angkat bicara tudingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau Ahok soal sistem penganggaran elektronik (E-Budgeting) untuk menyusun APBD DKI.
Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8/2019). Momen ini adalah pertamakali keduanya bertemu seusai 'perang' Pilkada 2017/Bisnis-Feny Freycinetia Fitriani
Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8/2019). Momen ini adalah pertamakali keduanya bertemu seusai 'perang' Pilkada 2017/Bisnis-Feny Freycinetia Fitriani

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akhirnya angkat bicara tudingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau Ahok soal sistem penganggaran elektronik (E-Budgeting) untuk menyusun APBD DKI.

Anies berencana mengubah sistem E-Budgeting yang dibuat oleh Ahok. Anies menuding sistem tersebut sudah digital, tetapi tidak pintar (smart) karena masih diverifikasi secara manual.

"Sistem itu berjalan baik, jika yang input tidak ada niat mark up apalagi maling [uang rakyat]," ujarnya ketika dikonfirmasi, Kamis (31/10/2019).

Meski demikian, Ahok mengaku enggan melontarkan komentar lebih banyak soal polemik penyusunan APBD DKI 2020, termasuk pernyataan Anies yang menyerang dirinya secara tak langsung.

Politisi PDI Perjuangan tersebut mengaku sudah tak ingat dengan konsep E-Budgeting yang dia jalankan selama memimpin Jakarta.

"Ternyata sudah banyak viral, orang yang pintar tahu sistem E-Budgeting. Kalau aku sudah lupa, mungkin kelamaan belajar ilmu lain di Mako Brimob," imbuhnya.

Namun, Ahok mengingatkan Pemprov DKI, bahwa sistem E-Budgeting yang ada saat ini bisa mengungkap data semua pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

"Untuk mencegah korupsi hanya ada satu kata, transparansi sistem yang ada," ungkap BTP.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan mengubah E-Budgeting yang digunakan untuk menyusun APBD DKI.

"Ini salahnya sistem karena mengandalkan manusia. Apakah sistem ini baru tahun ini? Tidak. Berati mengandalkan manusia selama ini bukan? Selama bertahun tahun mengandalkan manusia," katanya di Balai Kota DKI, Rabu (30/10/2019).

Dia menuturkan permasalahan munculnya anggaran tidak masuk akal seperti pembelian lem aibon sebesar Rp82,8 miliar, pulpen Rp123,8 miliar, atau alat tulis sebesar Rp1,6 miliar sudah ditemukan saat penyisiran anggaran bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pada 23 Oktober 2019.

Anies juga menegaskan akan mengubah sistem E-Budgeting untuk mengurangi kesalahan yang selalu berulang tiap tahun.

"Saya tidak akan meninggalkan ini ke gubernur sesudah [saya]. Karena saya menerima warisan nih, sistem ini agar gubernur berikutnya tidak menemukan masalah sama seperti yang saya alami. Saat perencanaan di Januari dengan sistem Musrenbang tidak lagi menunggunakan pengecekan manual," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper