Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD DKI Pertanyakan Anggaran Trotoar Rp1,2 Triliun

DPRD DKI mempertanyakan besarnya anggaran pembangunan trotoar oleh Dinas Bina Marga DKI seperti yang tercantum dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.
Pekerja Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta memotong kabel utilitas yang semrawut di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Pemprov DKI Jakarta akan menjadikan kawasan Kemang sebagai destinasi wisata ikonik di Jakarta Selatan melalui penataan trotoar dengan konsep complete street yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019./Antara
Pekerja Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta memotong kabel utilitas yang semrawut di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (22/10/2019). Pemprov DKI Jakarta akan menjadikan kawasan Kemang sebagai destinasi wisata ikonik di Jakarta Selatan melalui penataan trotoar dengan konsep complete street yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - DPRD DKI mempertanyakan besarnya anggaran pembangunan trotoar oleh Dinas Bina Marga DKI seperti yang tercantum dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020.

Kepala Dinas Bina Marga Hari Nugroho mengatakan anggaran pembangunan atau revitalisasi trotoar sudah direncanakan secara matang. Menurutnya, total anggaran yang terlalu besar karena memang biayanya cukup mahal.

"Kami kan buat trotoar complete street [lengkap]. Kami kan sudah buat kajian, roadmap-nya. Kami kasih tahu di mana, panjang berapa, lebarnya berapa, terus isinya apa saja," katanya ketika dikonfirmasi, Kamis (6/11/2019).

Dia mengungkapkan konsep trotoar yang dibangun oleh Pemprov DKI bertujuan untuk menciptakan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Nantinya, kata dia, trotoar akan menyambungkan ke moda transportasi publik, yaitu bus rapid transit (BRT), moda raya terpadu (MRT), dan lintas raya terpadu (LRT).

Hari menegaskan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah membuat konsep akan memprioritaskan pejalan, bukan kendaraan pribadi.

"Artinya, ke depan itu [Pemprov DKI] akan menomorsatukan pejalan kaki. Setelah itu, pesepeda, angkuan umum, keempat baru angkutan pribadi. Mindset diubah," ucapnya.

Dia menuturkan Dinas Bina Marga DKI berencana merevitalisasi trotoar yang terletak di jalan MT Haryono, jalan Gatot Subroto, jalan Rasuna Said, jalan kartini, dan beberapa jalan lain.

Dinas Marga DKI sudah membuat sekitar 25-30 kajian revitalisasi trotoar yang akan dibangun pada tahun anggaran 2020.

"Total panjang trotoar sekitar 100 kilometer 2020. Tahun ini, kami bangun sekitar 67 kilometer," imbuhnya.

Terkait protes beberapa pernyataan anggota dewan soal pembangunan trotoar menyempitkan jalan, Hari mengatakan hal itu tidak benar.

Pasalnya, Dinas Bina Marga membuat konsistensi lajur. Dia mencontohkan jalan di jalan MH Thamrin ada empat jalur lalu dikonsistensikan menjadi tiga jalur. Hal yang sama juga terjadi di jalan MT Haryono  sekarang ada tiga dan empat lajur, nanti kami dikonsistenkan menjadi dua lajur dan satu untuk busway.

"Sisanya untuk trotoar. Jangan sampai naik mobil, ada bottle neck. Kajian lengkap [trotoar] akan kami sampaikan. Jadi kami tidak serta merta ngawur,  roadmap dan kajiannya baru kami sampaikan [ke DPRD DKI]," kata Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper