Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Bakal Pakai Cara Manual Informasikan Potensi Banjir, Pakai Toa

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki cara baru dalam menyampaikan informasi tentang peringatan bencana banjir kepada warga Ibu Kota dengan menggunakan toa atau pengeras suara.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (jongkok) saat kerja bakti di lapangan dan jalan sekitar Mts 34 di Jalan Kerja Bakti, Kelurahan Kampung Makasar, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020)./ANTARA-Ricky Prayoga
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (jongkok) saat kerja bakti di lapangan dan jalan sekitar Mts 34 di Jalan Kerja Bakti, Kelurahan Kampung Makasar, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020)./ANTARA-Ricky Prayoga

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki cara baru dalam menyampaikan informasi tentang peringatan bencana banjir kepada warga Ibu Kota dengan menggunakan toa atau pengeras suara.

"Nanti langsung ke masyarakat berkeliling menggunakan toa [pengeras suara] untuk memberitahu semuanya," ujarnya.

Menurut Anies, peringatan dini saat banjir kemarin pemerintah telah menginformasikannya kepada masyarakat di media sosial. Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tidak semua mendapatkan informasi yang disebar melalui media sosial.

"Malam hari diberitahunya lewat HP. Akhirnya sebagian tidak dapat informasi."

Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI, Basri Baco menilai informasi peringatan dini bencana di DKI, masih lemah. Sehingga, dampak banjir kemarin cukup luas dan menimbulkan kerugian yang cukup besar.

"Kerugian bahkan diperkirakan lebih dari Rp 2 triliun karena banjir tahun baru kemarin."

Menurut dia, pemerintah harus memperbaiki peringatan dini bencana. Tujuannya, katanya, agar masyarakat yang berada di lokasi rawan banjir, bisa mengurangi dampak kerugian akibat bencana tersebut.

"Kalau peringatan dini bencana baik, kerugiannya bisa diminimalisir," ujarnya.

Anies mengatakan selain toa, ia akan memerintahkan anak buahnya berkeliling dari pintu ke pintu untuk memberi peringatan banjir.

"Saya instruksikan untuk langsung turun ke lapangan door to door," ujar Anies saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

Langkah tersebut dilakukan karena saat banjir kemarin warga khususnya yang berada di sisi aliran sungai mendapatkan informasi atau bertukar kabar banjir melalui handphone.

Menurut Anies langkah tersebut tidak efektif, karena banjir datang tanpa melihat waktu. "Bila kejadiannya dini hari masyarakat yang tidak ngecek telepon, tidak dapat pemberitahuan," ujarnya.

Anies menyebutkan posko dan petugas di tingkat kelurahan telah disiagakan untuk membantu masyarakat saat terjadi banjir. Saat terjadi kenaikan permukaan air di pintu air, kata dia, petugas akan segera membantu warga terutama yang berada di sisi aliran sungai.

Anies menyebutkan pihaknya telah siap siaga untuk menghadapi potensi banjir, setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem terjadi hingga Minggu 12 Januari mendatang.

"Sudah siap, sekarang setiap kelurahan sudah ada posko-posko yang siaga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Akhirul Anwar
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper