Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Kalahkan Jokowi dan Anies Atasi Macet dan Banjir Jakarta

Sebelumnya, Anies Baswedan pernah menyebut bahwa kemacetan di Jakarta kini telah turun dari peringkat 4 menjadi peringkat ke 7 kota termacet di dunia.
Ilustrasi - Banjir 30 cm di Jl Boulevard Barat  Jakarta Utara, Kamis (15/2/2018)./Twitter @TMC Polda Metro Jaya
Ilustrasi - Banjir 30 cm di Jl Boulevard Barat Jakarta Utara, Kamis (15/2/2018)./Twitter @TMC Polda Metro Jaya

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap belum berhasil mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

Dalam sigi Indo Barometer, Anies Baswedan hanya mendapatkan angka 8,3 persen untuk tingkat keberhasilan mengatasi kemacetan di Jakarta.

Sebelumnya, Anies Baswedan pernah menyebut bahwa kemacetan di Jakarta kini telah turun dari peringkat 4 menjadi peringkat ke 7 kota termacet di dunia.

"Alhamdulillah Jakarta turun tingkat kemacetannya. Insya Allah keluar dari 10 besar," ujar Anies pada 4 November 2019.

Anies juga membanggakan tentang naiknya jumlah penumpang angkutan publik selama ia memimpin. Pada 2017, kata dia, ada 340 ribu orang per hari yang menggunakan angkutan publik.

Terakhir, Transjakarta mencatat jumlah penumpang mereka telah mencapai 1 juta lebih penumpang per hari. Angka ini disumbang dari naiknya jumlah penumpang dari angkutan kota Jak Lingko yang digagas Anies.

Adapun Gubernur Jakarta yang dianggap paling berhasil mengatasi kemacetan adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang meraup 35,3 persen, dan disusul Joko Widodo sebesar 25,3 persen.

Bukan hanya dalam soal kemacetan, rapor Anies untuk mengatasi banjir juga masih lebih rendah dibanding dua gubernur sebelumnya itu.

"Menurut publik nasional, untuk masalah banjir, gubernur Jakarta yang dianggap paling berhasil adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (42 persen), disusul Joko Widodo (25 persen), dan Anies Baswedan (4,1 persen)," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari saat memaparkan hasil surveinya di Hotel Atlet Century, Senayan pada Minggu (16/2/2020).

Survei Indo Barometer ini dilakukan pada 9-15 Januari 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling yang melibatkan sampel sebanyak 1.200 responden dari seluruh Indonesia, dengan margin of error sebesar ± 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan tak lama setelah Jakarta dilanda banjir pada awal Januari lalu. Hujan ekstrim yang mengguyur Jakarta sejak malam tahun baru membuat beberapa kawasan terendam. Hal ini diperparah dengan datangnya air dari Bogor.

Namun, Anies menyebut banjir awal 2020 tak separah banjir pada 2013 di era Jokowi dan 2017 saat Ahok memimpin Jakarta.

"Kantor tutup tidak ada, mal tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada," kata Anies pada 9 Januari 2020.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper