Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menginstruksikan seluruh perusahaan di Jakarta mulai Senin (23/3/2020) untuk menerapkan sistem kerja dari rumah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19.
Hal tersebut tentu akan memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi udara di Jakarta. Lantas bagaimana kondisi udara di ibukota hari ini?
Kondisi udara di sejumlah titik di Jakarta pada Senin (23/03/2020) terpantau berstatus sedang.
Berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual pada pukul 09.30 WIB kualitas udara Jakarta berstatus sedang dengan Air Quality Index (AQI) US tercatat sebesar 85 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 27,9 µg/m³.
Adapun, pada hari kerja sebelumnya, Jumat (19/3/2020) di jam yang sama kualitas udara Jakarta berstatus sedang dengan angka AQI US sebesar 99 dan konsentrasi parameter PM2.5 sebesar 34,8 µg/m³
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan PM (particulate meter) 2,5 artinya pengukuran debu berukuran 2,5 mikron.
Untuk pantauan dari sejumlah titik di Jakarta yang kualitas udaranya berstatus sedang perinciannya antara lain:
-Pejaten Barat, Jakarta Selatan 76 AQI US.
-Kedutaan Besar AS, Gambir, 82 AQI US.
-Kopi Korner, Kemang 91 AQI US.
-Jalan Hang Jebat, Kebayoran Baru 97 AQI US.
-Widya Chandra, Kebayoran Baru, 93 AQI US.
-Wisma 76, Slipi, 84 AQI US.
-Jalan Kepu Timur, Kemayoran, 97 AQI US.
-Puretrex, Green Garden 74 AQI US.
-Gelora Bung Karno (GBK), Senayan 61 AQI US.
Satu titik pantauan, yakni AHP Capital Place, Kuningan Timur berstatus tidak sehat untuk kalangan sensitif dengan angka AQI US sebesar 106.
AirVisual juga mengukur suhu dan kelembaban udara di wilayah Jakarta dengan suhu minimum 25 derajat Celcius, kelembaban 70 persen, tekanan 1012 milibar (mb) dan kecepatan angin 5,4 kilometer (km) per jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
