Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Depok Minta Pengelola Mal Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat

Meski pusat perbelanjaaan telah dibuka, tetapi ada beberapa fasilitas yang belum diperkenankan untuk dibuka kembali.
Salah satu mal di Depok Jawa Barat./Istimewa
Salah satu mal di Depok Jawa Barat./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kota Depok Jawa Barat mulai melakukan masa transisi adaptasi kebiasaan baru atau new normal dengan membuka pusat perbelanjaan atau mal dengan tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan.

"Kami minta pengelola mal agar berkomitmen sesuai pakta integritas yang telah dibuat. Salah satunya menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Depok, Jumat (19/6/2020).

Meski pusat perbelanjaaan telah dibuka, tetapi beberapa fasilitas di dalamnya seperti klinik dokter gigi, tempat bermain dan kegiatan anak, bioskop, karaoke, salon, spa, barber shop, panti pijat//refleksi dan pusat kebugaran masih belum diperkenankan untuk dibuka.

"Pelu komitmen dari pengelolanya. Seperti menerapkan protokol kesehatan, kapasitas hanya 50 persen dan menyiapkan mitigasi bencana," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengimbau para pengunjung agar meningkatkan kewaspadaan secara ekstra, menggunakan masker, menjaga jarak fisik dan selalu mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Imbauan itu bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19, karena dia menyatakan penularan virus Corona bisa terjadi terhadap siapa saja dan dimana saja.

Selain itu, Wali Kota Depok juga meminta masyarakat untuk menjaga diri dan keluarga dari penularan Covid-19.

"Jika tidak mendesak lebih baik kita menundanya hingga kondisi memungkinkan," katanya.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok mengerahkan personelnya untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di mal. Sedikitnya 30 personel Satpol PP akan bertugas di 13 mal di Kota Depok.

Kepala Satpol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny mengatakan puluhan personel Satpol PP yang bertugas akan melakukan pengawasan kepada pengelola pusat perbelanjaan dan pengunjung. Mereka akan memastikan penerapan protokol kesehatan dilaksanakan oleh pengelola mal dan pengunjung.

"Kami akan terus mengawasi dan mengingatkan pengunjung untuk menggunakan masker dan menjaga jarak fisik," kata Lienda.

Sementara itu, Alun-alun Kota Depok yang biasanya ramai dikunjungi masyarakat saat ini masih ditutup untuk umum karena pandemi Covid-19. Fasilitas publik tersebut juga sedang dilakukan pemeliharaan.

"Alun-alun ditutup untuk umum sejak 15 Maret 2020 karena adanya pandemi Covid-19. Saat ini, ada kegiatan pemeliharaan yang dikerjakan, termasuk rencana pembangunan pagar pembatas sebagai upaya pengamanan aset Pemerintah Kota (Pemkot)," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Taman Hutan Raya (Tahura) Kota Depok Purnomo Sujudi.

Selain rencana pembangunan pagar pembatas, ada beberapa perbaikan lainnya. Seperti, penggantian pohon yang mati, perbaikan lapangan basket, serta perbaikan utilitas lainnya.

"Kami di sini hanya bagian inventarisir kerusakan. Selanjutnya untuk perbaikan masih menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana pembangunan, di bawah naungan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok," jelasnya.

Untuk pembukaan kembali Alun-alun, kata Purnomo, diprediksi paling cepat pada Desember 2020. Namun, pihaknya masih menunggu hasil evaluasi lebih lanjut dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper