Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPDB Jakarta 2020: Disdik DKI Korupsi 10 Persen Jatah Jalur Zonasi?

Berbeda dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019 Pasal 11 Ayat 2, kuota jalur zonasi paling sedikit berjumlah 50 persen dari kapasitas sekolah.
Sejumlah siswa SMAN 68 mengikuti pertemuan sebelum Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sesi II di SMAN 68, Jakarta, Senin (10/4). Berdasarkan data Kemdikbud, jumlah pelajar SMA seluruh Indonesia yang mengikuti UNBK sebanyak 873.043 orang dari 5.900 sekolah selama 10-13 April 2017. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Sejumlah siswa SMAN 68 mengikuti pertemuan sebelum Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sesi II di SMAN 68, Jakarta, Senin (10/4). Berdasarkan data Kemdikbud, jumlah pelajar SMA seluruh Indonesia yang mengikuti UNBK sebanyak 873.043 orang dari 5.900 sekolah selama 10-13 April 2017. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengurangi kuota sebanyak 10 persen dari kapasitas sekolah dalam sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 jalur zonasi menjadi 40 persen.

Hal tersebut berbeda dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019 Pasal 11 Ayat 2, kuota jalur zonasi paling sedikit berjumlah 50 persen dari kapasitas sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana di Jakarta, Rabu (34/6/2020), mengatakan pihaknya memang sengaja mengurangi 10 persen kuota di jalur zonasi karena ingin menambah kuota di jalur prestasi.

"Kalau tadi zonasi kita 50 persen, maka kuota prestasi ini akan semakin berkurang," ujar Nahdiana di gedung DPRD DKI Jakarta.

Selain berbeda dengan Permendikbud, kuota zonasi yang dikurangi ini dipermasalahkan oleh orangtua murid dan anggota DPRD karena makin memperkecil kesempatan siswa masuk di jalur zonasi.

Apalagi, saat ini PPDB DKI tahun 2020 menggunakan seleksi berdasarkan usia.

Nahdiana mengaku pihaknya telah mengomunikasikan untuk mengurangi jatah siswa di jalur zonasi agar anak-anak lain bisa bersaing di jalur prestasi yang ditambahkan kuotanya.

"Ini kami komunikasikan 40 persen untuk DKI, bukan kami korup 10 persen dari angka zonasi. Tapi agar anak-anak DKI yang saat ini punya prestasi diberikan presentase yang lebih besar," katanya.

Karena itu, ia menyatakan kepada orangtua murid tak perlu khawatir jika anaknya punya nilai bagus tapi tak diterima di jalur zonasi.

"Kami gak buang anak bapak ibu yang secara nilai itu mampu bersaing. Itu ada di jalur prestasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper