Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada 193 Kasus Covid-19 Baru di DKI Jakarta, Tersebar di 31 Titik

Dengan demikian total kasus aktif saat ini di DKI jakarta sebanyak 3.763 dengan jumlah kasus positif aktif tersebar di 2.297 titik.
Ilustrasi sample darah yang terindikasi positif virus corona/Antara-Shutterstock
Ilustrasi sample darah yang terindikasi positif virus corona/Antara-Shutterstock

Bisnis.com, JAKARTA — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta melaporkan adanya penambahan kasus aktif Covid-19 sebanyak 194 orang pada hari ini, Selasa (7/7/2020).

Melalui laman tersminya, Gugus Tugas mencatat penambahan Penambahan kasus itu terjadi di 31 titik keluruhan yang ada di wiayah DKI jakarta dan 12 titik lainnya berada di luar wilayah DKI Jakarta.

Hanya saja, Gugus Tugas melaporkan, terdapat 151 lokasi kasus aktif yang belum berhasil diidentifikasi.

“Dengan demikian total kasus aktif saat ini di DKI jakarta sebanyak 3.763 dengan jumlah kasus positif aktif tersebar di 2.297 titik kelurahan,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini melalui keterangan resmi, Selasa (7/7/2020).

Kendati demikian, dia menerangkan, masih terdapat 1.306 kasus positif aktif yang lokasinya belum dapat diketahui.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menegaskan tingkat hunian rumah sakit terkait perawatan pasien positif Covid-19 masih terbilang terkendali di tengah tren kenaikan kasus Covid-19 secara nasional.

“Tingkat hunian rumah sakit tidak secara signifikan bertambah drastis bahkan dalam tiga hari terakhir tingkat hunian tempat tidur yang disiapkan untuk penderita Covid-19 baru terisi sekitar 53 persen, artinya masih ada kurang lebih separuh tempat tidur yang belum terpakai,” kata Yuri saat memberi ketarangan pers di BNPB, Jakarta, pada Senin (6/7/2020).

Tingkat okupansi yang terbilang rendah itu, menurut Yuri, karena kasus positif yang ditemukan berasal dari hasil pelaksanaan penelusuran kontak dan pemeriksaan laboratorium yang agresif. Adapun kasus positif baru belakangan ini, dia menerangkan, ditemukan dominan dengan gejala minimal bahkan tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit.

“Sehingga kita sarankan untuk melakukan isolasi secara mandiri dengan tepat. Ini kemudian menjadi kunci keberhasilan kita untuk menghentikan penelusuran,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper