Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor, Kasus Covid-19 di DKI Jakarta Bertambah 658 Orang

Dengan adanya penambahan 658 kasus baru pada hari ini, maka total kasus konfirmasi Covid-19 di DKI Jakarta sebanyak 24.521 kasus.
Sebaran kasus Covid-19 di kelurahan di DKI Jakarta. JIBI/Bisnis-Nancy Junita/corona.jakarta.go.id
Sebaran kasus Covid-19 di kelurahan di DKI Jakarta. JIBI/Bisnis-Nancy Junita/corona.jakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus konfirmasi Covid-19 di DKI Jakarta kembali mencatat rekor tertinggi sejak awal pandemi. Pada hari ini, penambahan kasus positif menembus angka 658 kasus.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Weningtyas Purnomorini mengatakan dengan adanya penambahan 658 kasus baru pada hari ini, maka total kasus konfirmasi Covid-19 di DKI Jakarta sebanyak 24.521 kasus.

Dari jumlah tersebut, 15.201 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 922 orang meninggal dunia. Adapun, jumlah kasus aktif di Jakarta saat ini sebanyak 8.398 kasus (orang yang masih dirawat / isolasi).

Lebih lanjut, Weningtyas memaparkan bahwa Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan tes PCR sebanyak 7.069 spesimen.

Dia mengatakan 6.061 mendiagnosis kasus baru dengan hasil 658 positif dan 5.403 negatif. Dari 658 kasus positif tersebut, 98 adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

"Untuk jumlah tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 41.914. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 43.330," kata Weningtyas dalam keterangan resmi, Jumat (7/8/2020).

Dia menjelaskan, WHO telah menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 1.000 orang per 1 juta penduduk per minggu.

Berdasarkan WHO, Jakarta harus melakukan pemeriksaan PCR minimum pada 10.645 orang per minggu, atau 1.521 orang per hari.

"Saat ini jumlah tes PCR di Jakarta setiap pekan adalah 4 kali lipat standar WHO," ujarnya.

Menurut Weningtyas Kondisi wabah di sebuah daerah hanya bisa diketahui melalui testing. Oleh sebab itu, strategi tes, lacak dan isolasi sangat penting dilakukan dalam penanganan wabah.

"Jumlah tes yang tidak memenuhi standar WHO berakibat makin banyak kasus positif yang tidak terlacak. Jakarta telah memenuhi standar itu, bahkan melebihinya," ungkapnya.

Dia menjelaskan tes PCR di Jakarta dilakukan dengan kolaborasi 54 Laboratorium Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, BUMN, dan swasta. Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan biaya tes kepada Laboratorium BUMN dan swasta yang ikut berjejaring bersama dalam pemeriksaan sampel program.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper