Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Corona Jakarta Salip Jawa Timur, Dinkes DKI: Jangan Cemas

Total kasus Covid-19 yang disebabkan Virus Corona di Ibu Kota mencapai 24.491 orang, menyalip Provinsi Jawa Timur yang pada saat bersamaan mencatatkan total kasus 24.493.
Daily Brief Perkembangan Penanganan Covid-19 oleh Dr. Weningtyas Purnomorini, MARS
Daily Brief Perkembangan Penanganan Covid-19 oleh Dr. Weningtyas Purnomorini, MARS

Bisnis.com, JAKARTA –  Povinsi DKI Jakarta mencatatkan 658 kasus positif Covid-19 baru pada Jumat (7/8/2020).

Angka tersebut membuat total kasus Covid-19 yang disebabkan Virus Corona di Ibu Kota mencapai 24.491 orang, menyalip Provinsi Jawa Timur yang pada saat bersamaan mencatatkan total kasus 24.493.

Dalam sehari atau 24 jam tercatat 6.061 orang dites PCR. Selain 658 kasus positif baru, terdapat tambahan 14 korban meninggal dunia, dan kini korban jiwa akibat Covid-19 di DKI mencapai 922 orang.

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Pemprov DKI Weningtyas Purnomorini mengatakan bahwa dari 658 tambahan kasus baru di DKI, tak semuanya baru teridentifikasi.

“Dari 658 kasus positif tersebut, 98 adalah akumulasi data di hari sebelumnya yang baru dilaporkan,” katanya.

Kendati menyumbang tambahan kasus tertinggi selama 24 jam terakhir, Weningtyas menggarisbawahi bahwa publik tak perlu cemas berlebihan. Sebab penambahan kasus yang tinggi, kata dia, merupakan buntut dari meningkatnya kemampuan DKI melakukan tes PCR.

Meskipun, tak dapat dipungkiri bahwa positivity rate di DKI masih berada di bawah standar 5 persen WHO.

Sebagai catatan, 43.330 orang di DKI dites PCR dalam sepekan terakhir dengan tingkat positivity rate sebesar 7,2 persen.

“WHO menetapkan standar jumlah tes PCR adalah 10.000 orang per 1 juta penduduk per minggu. Artinya, saat ini jumlah tes PCR setiap pekan di Jakarta sudah 4 kali lipat standar WHO.”

Pemprov DKI lantas menekankan agar publik menerapkan beberapa imbauan penting dalam beraktivitas.

Misalnya tidak keluar rumah kecuali untuk keperluan mendesak, menerapkan protokol kesehatan yang ketat, menegur apabila ada pelanggaran di sekitar, dan menerapkan gerakan 3M.

“Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak aman, itu harus selalu diterapkan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper