Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin DKI Jakarta Sebut Konsumsi Masyarakat di Sektor Kuliner Membaik

Kadin DKI Jakarta mencatat peningkatan konsumsi masyarakat pada sektor kuliner itu mencapai 30 hingga 40 persen.
Ilustrasi - Food street ini diberi nama GS Food Street./istimewa
Ilustrasi - Food street ini diberi nama GS Food Street./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi DKI Jakarta menilai tingkat konsumsi masyarakat untuk sektor kuliner sudah mulai menunjukkan tren membaik pada triwulan III/2020.

Ketua Kadin DKI Jakarta Diana Dewi mencatat peningkatan konsumsi masyarakat pada sektor kuliner itu mencapai 30 hingga 40 persen. Angka itu diperoleh dari survei yang dilakukan setiap dua bulan sekali kepada 9.000 anggota aktif Kadin yang terdiri dari UMKM dan korporasi.

“Saya melihat sih sudah ada peningkatan untuk di kuliner karena yang terdampak itu kemarin yang paling keras itu kan sektor pariwisata, di bawah pariwisata itu termasuk kuliner,” kata Dewi melalui sambungan telepon kepada Bisnis pada Senin (31/8/2020).

Hanya saja, Diana menambahkan, kenaikan konsumsi masyarakat pada sektor kuliner itu terjadi pada unit kegiatan restoran. 

Kendati demikian, dia mengatakan, konsumsi masyarakat pada sektor lain belum menunjukkan tren membaik pada triwulan III/2020. Menurut dia, masyarakat masih berpikir untuk hidup sehat dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi dan pemenuhan kesehatan.

“Sektor lain belum menunjukkan tren konsumsi yang membaik karena orang masih berpikir bagaimana untuk sehat dengan cara mengkonsumsi makanan yang bergizi dan pemenuhan untuk kesehatan,” ujarnya.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta memproyeksikan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada 2020 bakal minus 0,5 persen sebagai buntut dari krisis pandemi Covid-19.

“Proyeksi kami secara konservatif kemarin pada 2020 masih positif, ini kami baru dapat informasi dari BPS pertumbuhannya minus 8,2 persen di mana di kuartal I dan kuartal II masih positif lima persen tetapi secara keseluruhan pada 2020 dengan tim Indef melakukan proyeksi pertumbuhan ekonomi ini menjadi minus 0,5 persen,” kata kepala Bappeda DKI Nasruddin Djoko Surjono dalam unggahan video Youtube Pemprov DKI Jakarta.

Keterangan itu disampaikan dalam rapat pimpinan gubernur ihwal perkembangan revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah atau RPJMD DKI 2017-2022 pada 7 Agustus 2020 lalu. Video baru diunggah pada Jumat (14/8/2020).

Dia menjelaskan bahwa angka konservatif tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang juga diperkirakan berada pada kisaran itu.

“Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi pada 2021 bakal naik menjadi 5,05 persen dan menjadi 5,85 persen pada 2022,” ujarnya.

Ihwal realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, menurut dia, diproyeksikan sebesar Rp47 hingga Rp58 triliun. “Lalu realisasi APBD pada 2021 senilai Rp69 triliun dan Rp73 hingga Rp75 triliun pada 2022,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper