Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakar Epidemiologi: PSBB Transisi Tidak Tepat untuk Jakarta

Yunis menyebut kalau positivity rate sudah tinggi, artinya masyarakat sudah harus menerapkan PSBB dengan ketat.
Puluhan warga 02 Pinangsia dan pekerja hiburan malam Kompleks Kota Indah menjalani tes usap untuk mendeteksi Virus Corona di lokasi tempat hiburan di Jakarta, Kamis (23/7/2020)./Antara
Puluhan warga 02 Pinangsia dan pekerja hiburan malam Kompleks Kota Indah menjalani tes usap untuk mendeteksi Virus Corona di lokasi tempat hiburan di Jakarta, Kamis (23/7/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono menegaskan bahwa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi tidak tepat diterapkan di Jakarta.

Saat wawancara dengan Bisnis, Selasa (1/9/2020), dia mengatakan penerapan PSBB transisi salah, karena Jakarta masih di zona merah.

Yunis menyebut kalau positivity rate Covid-19 sudah tinggi, artinya masyarakat sudah harus menerapkan PSBB dengan ketat.

 “Sedangkan, PSBB transisi hanya bisa diterapkan untuk menuju new normal, harusnya dilakukan kalau sudah zona hijau dan kuning, sedangkan Jakarta masih merah dan oranye, jadi tidak tepat menggunakan PSBB transisi,” tegasnya.

PSBB yang sedang diterapkan saat ini menurutnya tidak efektif. Harapannya PSBB mandiri bisa diterapkan pada tingkat kelurahan, kecamatan, atau RW.

Pada Senin (31/8/2020), DKI Jakarta mencatatkan tambahan 1.029 kasus baru Covid-19, sehingga totalnya sebanyak 40.309 kasus. Adapun, kasus sembuh bertambah 404 sehingga totalnya menjadi 30.538 kasus.

Sementara itu kasus meninggal bertambah 16 orang menjadi 1.202 kasus. Adapun, positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir DKI Jakarta mencapai angka 9,7 persen. Sedangkan, persentase kasus positif secara total sebesar 6 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper