Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Tahun Jadi Gubernur DKI, Ini Catatan Gerindra untuk Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta perlu lebih banyak lagi mencari tahu bahwa laporan yang sampai kepadanya sesuai dengan realita di lapangan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan evaluasi PSBB tahap III di DKI, Kamis (4/6/2020)./Istimewa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan evaluasi PSBB tahap III di DKI, Kamis (4/6/2020)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta meminta Gubernur Anies Baswedan untuk lebih intensif melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke lapangan. Hal itu diungkapkan berkaitan dengan evaluasi tiga tahun kepemimpinan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Purwanto mengatakan, Anies perlu lebih banyak lagi mencari tahu bahwa laporan yang sampai kepadanya sesuai dengan realita yang ada di lapangan.

“Saya melihat memang ada beberapa SKPD yang kelihatan belum optimal tetapi dalam kaca mata kita sebagai partai penyokong bisa menjadi bumerang buat Pak Anies kalau tidak segera diperbaiki,” kata dia melalui sambungan telepon pada Jumat (16/10/2020).

Menurut dia, langkah itu perlu ditingkatkan pada sisa dua tahun terakhir pemerintahan Anies di ibu kota.

“Kemudian kinerja-kinerja PJLP, PPSU, SDA dan kemudian segala macam yang juga memerlukan upaya maksimal saya rasa lebih kepada upaya Pak Anies untuk menstimulus teman-teman di lapangan supaya bisa bekerja lebih maksimal,” ujarnya.

Sebelumnya, empat fraksi di DPRD DKI Jakarta walk out dalam Rapat Paripurna ihwal Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) DKI Jakarta pada Senin (7/9/2020).

Keempat fraksi itu di antaranya fraksi Golkar, PAN, Nasdem dan PSI. Alasannya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2019 belum terserap secara optimal.

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim membeberkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2019 belum terserap secara optimal.

"Penyerapan anggaran belum maksimal. Di lapangan misalkan di Jakarta Barat, Saudara-saudara kita masih nyuci dengan air kali (sungai), PAM-nya belum masuk," kata Lukmanul dalam interupsinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper