Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Pandemi, Pendapatan PAM Jaya Turun Rp290 Miliar

Adanya pandemi Covid-19 yang merebak pada tahun lalu, membuat pendapatan PAM Jaya mengalami penurunan pada 2020.
PAM Jaya/Ilustrasi
PAM Jaya/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan Air Minum Jakarta Raya atau PAM Jaya mencatatkan penurunan pendapatan hingga Rp290 miliar atau 10 persen dari tahun lalu akibat pandemi Covid-19 selama 2020.

Kondisi itu terjadi meskipu PAM Jaya sempat menggaet pendapatan dari penjualan air bersih hingga di angka Rp2,9 triliun pada 2019 lalu.

“Kita tahun 2019 itu Rp2,9 triliun, dan di tahun 2020 ini masih dalam proses audit kita jadi Rp2,7 triliun. Ini kita bisa lihat terjadi penurunan kira-kira sampai Rp290 miliar dan itu hampir 10 persen dari sisi pendapatan,” kata Hernowo melalui sambungan telepon pada Jumat (22/1/2021).

Hernowo membeberkan penurunan kinerja perusahaan itu disebabkan karena adanya anjloknya konsumsi dari sektor industri dan komersial selama kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Mal itu tutup atau operasionalnya terbatas sampai jam 7 malam otomatis kebutuhan dari komersial atau industri itu turun. Itu yang cukup membuat penurunan terhadap pendapatan kita,” tuturnya.

Berdasarkan catatan PAM Jaya, konsumsi air bersih dari sektor komersial dan industri menyumbang sekitar 40 persen atas keseluruhan pendapatan perusahaan.

“Kalau yang domestik naik konsumsinya tetapi dari sisi industri itu turun sampai 30 persen, itu yang membuat tekanan terhadap kinerja kita. Ini kemungkinan masih berlanjut sampai 2021,” kata dia.

Sebelumnya, dia mengatakan, secara kapasitas PAM Jaya memiliki 20.727,5 liter per second (LPS). Panjang pipa 11.900 km dan pelanggan PAM saat ini sebanyak 888.342 orang.

"Dengan jumlah pelanggan ini, coverage kita masih di angka 65 persen," tuturnya.

PAM tengah menambah pasokan air baku dengan menambah water tereatment plant (WTP) PAM Jaya. WTP tersebut di antaranya adalah SPAM Ciliwung sebanyak 200 LPS, SPAM hutan kota sebesar 500 LPS, SPAM Pesanggrahan sebesar 750 LPS, dan uprating di Buaran 3 sebanyak 3000 LPS.

"SPAM di hutan kota telah selesai. Lalu, untuk uprating di Buaran, kita punya lahan di Buaran yang bisa kita manfaatkan dan menaikkan 1000 LPS menjadi 4000 LPS di sana," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper