Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penuhi Target Jokowi, Anies Klaim Emisi Gas Rumah Kaca DKI Turun 26 Persen

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen di Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah berpose dalam acara Webinar Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta pada Selasa (24/11/2020) - JIBI/Nyoman Ary Wahyudi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah berpose dalam acara Webinar Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta pada Selasa (24/11/2020) - JIBI/Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim pihaknya telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca atau GRK di wilayah Ibu Kota sebesar 26 persen pada 2021. Pencapaian itu sekaligus berhasil menyentuh target yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun lalu.

Hal itu diungkapkan Anies saat mengapresiasi program pembagian 2.021 tanaman daya serap polutan tinggi seperti Lidah Mertua, Sri Rejeki dan Lili Perdamaian yang diadakan oleh Perumda Sarana Jaya pada Senin (15/2/2021).

“Saya berterima kasih kepada Perumda Sarana Jaya yang terus bergerak bersama mewujudkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 30 persen pada 2030 yang sudah tercapai 26 persen pada tahun ini, “ kata Anies melalui keterangan tertulis pada Senin (15/2/2021).

Adapun, tanaman itu diberikan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 171 paket, penghuni proyek Proyek Nuansa Pondok Kelapa Hunian DP 0 Rupiah sebanyak 450 paket, dan kepada komunitas lingkungan di Jakarta seperti Lindungi Hutan, Sustainable Indonesia, Jakarta Berkebun, Kebun Pahlawan, Indonesia Indah Foundation, Rumah Bumi, Komunitas Gerakan Pancoran Menanam dan Kelompok Tani Melati dengan total 1.400 paket .

“Saya berharap kegiatan ini kedepannya dapat diikuti oleh seluruh warga DKI Jakarta agar jangkauan meluas diseluruh kawasan,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta seluruh regulasi untuk menurunkan emisi gas kaca harus segera diselesaikan. Hal itu dilakukan guna memenuhi kerja sama mengenai penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia dengan Norwegia.

“Urusan instrumen untuk pendanaannya yang kita harapkan ini termasuk insentif bagi pemangku kepentingan, ini juga harus kita lihat dan kita harus memastikan bahwa pengaturan karbon memiliki dampak yang signifikan bagi pencapaian target gas rumah kaca sebesar 26 persen pada tahun 2020 dan 29 persen pada tahun 2030,” kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas soal Kelanjutan Kerja Sama Penurunan Emisi GRK Indonesia – Norwegia dan Kebijakan Instrumen Nilai Ekonomi Karbon di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (6/7/2020).

Sementara itu, Direktur Utama Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan mengatakan pihaknya berkomitmen terhadap pembangunan keberlanjutan di wilayah DKI Jakarta. Komitmen itu, menurut dia, berdasar pada amanat Sustainable Development Goals (SDGs).

“Poin ke-11, yaitu kota dan komunitas yang berkelanjutan, untuk menciptakan ruang tinggal yang lebih berkualitas bagi warga Jakarta, dimulai dari proyek-proyek kami berada,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper