Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Serupa Disney Sea Tokyo akan Berdiri di Lahan Reklamasi Ancol

Rencana pengembangan itu disampaikan Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Tbk. (PJAA) Teuku Sahir Syahali seusai menghadiri pembahasan Raperda, Rabu (17/2/2021).
Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Tbk. (PJAA) Teuku Sahir Syahali seusai menghadiri pembahasan Raperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Pertaturan Zonasi di Ruang Rapat Bapemperda DPRD DKI Jakarta pada Rabu (17/2/2021)/Bisnis.com-Nyoman Ary Wahyudi
Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Tbk. (PJAA) Teuku Sahir Syahali seusai menghadiri pembahasan Raperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Pertaturan Zonasi di Ruang Rapat Bapemperda DPRD DKI Jakarta pada Rabu (17/2/2021)/Bisnis.com-Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol Tbk. (PJAA) Teuku Sahir Syahali membeberkan pihaknya bakal mengembangkan kawasan wisata seperti Disney Sea Tokyo di atas lahan reklamasi Ancol seluas 120 hektare. Saat ini kawasan yang telah diuruk sudah mencapai 20 hektare.

Rencana pengembangan itu disampaikan Teuku seusai menghadiri pembahasan Raperda tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Pertaturan Zonasi di Ruang Rapat Bapemperda DPRD DKI Jakarta pada Rabu (17/2/2021).

“Sehingga kita perlu adanya perluasan untuk rekreasi seperti Disney Sea Tokyo, Resort Orlando, sehingga nanti wisatawan manca negara datang, orang Indonesia yang sering keluar negeri ditahanlah,” kata Teuku.

Menurut dia, konsep pengembangan kawasan reklamasi Ancol itu bakal menjadi brand tersendiri untuk Indonesia dan PT Taman Impian Jaya Ancol.

“Tadi kita mengusulkan untuk menjadi Brand of Indonesia, Brand of Indonesia itu adalah kalau orang inget Ancol inget Indonesia kalau inget Indonesia inget Ancol itu perlu pengembangan kawasan yang cukup besar,” kata dia.

Akhir tahun lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa proyek reklamasi Ancol berbeda dengan reklamasi 17 pulau Teluk Jakarta, di mana 14 di antaranya telah dihentikan. Perbedaan itu terletak pada cara, penyebab, dan pemanfaatan lahan.

Anies menjelaskan bahwa ada dua sumber tanah dan lumpur untuk mereklamasi Ancol, yakni hasil pengerukan sungai dan waduk serta tanah penggailan terowongan MRT.

“ini bukan bagian dari reklamasi 17 pulau itu. Ini adalah bagian dari usaha menyelamatkan jakarta dari bencana banjir,” katanya dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Pemprov DKI, Sabtu (11/7/2020).

Dia menjelaskan bahwa lumpur dari hasil pengerukan sungai dan waduk telah 11 tahun ditumpuk di Ancol. Hasilnya kawasan reklamasi yang terbentuk sekitar 20 hektare.

Namun lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh BUMD Pembagunan Jaya Ancol karena tidak memiliki Hak Pengelolaan Lahan. Oleh karena itu kemudian Anies mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 237 Tahun 2020 yang mengizinkan perluasan kawasan rekreasi Dufan seluas lebih kurang 35 hektare dan kawasan rekreasi Taman Impian Jaya Ancol seluas lebih kurang 120 hektare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper