Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Orang Miskin di Jakarta Naik 1,27 Persen, Begini Kata Anies

Jumlah penduduk miskin di Ibu Kota tercatat sebesar 362,30 ribu orang atau sekitar 3,42 persen dari keseluruhan penduduk DKI Jakarta.
Kolong tol Pluit-Tomang, di Kalijodo, Jakarta Barat./Antara
Kolong tol Pluit-Tomang, di Kalijodo, Jakarta Barat./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memeparkan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota sebesar 496,84 ribu orang atau sekitar 4,69 persen dari keseluruhan populasi hingga akhir 2020.

Pencatatan itu mengalami kenaikan sekitar 1,27 persen dari tahun lalu. Saat itu, jumlah penduduk miskin di Ibu Kota tercatat sebesar 362,30 ribu orang atau sekitar 3,42 persen dari keseluruhan penduduk DKI Jakarta.

“Terjadinya pandemi Covid-19 menjadi faktor penyebab kenaikan jumlah penduduk miskin di Ibu Kota,” kata Anies saat membacakan pertanggungjawaban di hadapan DPRD DKI, Senin (19/4/2021).

Kendati demikian, Anies menerangkan, tingkat kemiskinan di Ibu Kota jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan persentase jumlah penduduk miskin nasional sebesar 27,55 juta orang atau sekitar 10,19 persen dari keseluruhan penduduk di Tanah Air.

“Namun demikian, jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta tersebut merupakan yang terendah jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia,” kata dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penduduk miskin pada September 2020 sebanyak 27,55 juta jiwa atau meningkat 2,76 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode September 2020, tingkat kemiskinan menjadi 10,19 persen atau meningkat 0,97 poin persentase (pp) dari 9,22 persen periode September 2019.

Dampak pandemi ini mulai dirasakan pada kuartal I/2020 yaitu persentase penduduk miskin naik menjadi 9,78 persen atau naik 0,37 pp dari Maret 2019. Secara jumlah orang, penduduk miskin pada September 2020 sebesar 27,55 juta orang atau meningkat 2,76 juta orang dibandingkan tahun lalu.

Secara spasial, persentase penduduk miskin perdesaan per September 2020 naik menjadi 13,20 persen dari 12,6 persen pada September 2019. Persentase penduduk miskin perkotaan mengalami kenaikan menjadi 7,88 persen dibandingkan September 2019 yang hanya sebesar 6,56 persen. Hal ini sebagai akibat terjadinya penurunan aktivitas ekonomi di seluruh wilayah, terutama di perkotaan.

Sementara itu, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh rasio gini adalah sebesar 0,385 per September 2020. Angka ini meningkat 0,005 poin dibandingkan dengan Rasio Gini September 2019 yang sebesar 0,380.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper