Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rugi Rp241 Miliar, Jakpro Minta Suntikan Modal Rp3,83 Triliun. Untuk Apa?

Sepanjang 2020, PT Jakarta Propertindo atau Jakpro membukukan kerugian Rp241 miliar. Pada tahun ini, Jakpro meminta suntikan modal Pemprov DKI Rp3,83 triliun.
Logo Jakpro/dokumentasi
Logo Jakpro/dokumentasi

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo atau Jakpro mengajukan permohonan dana Penyertaan Modal Daerah (PMD) tahun anggaran 2021 mencapai Rp3,83 triliun untuk melanjutkan tiga proyek penugasan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Corporate Communications Manager Jakpro Melisa Sjach menuturkan ketiga proyek penugasan itu di antaranya kelanjutan pembangunan Jakarta International Stadium (JIS), revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), dan biaya konsultan LRT Fase 2A.

“Untuk permohonan PMD kita sudah sampaikan waktu rapat dengan anggota dewan, kami mohon dukungan untuk pendanaan PMD untuk kemajuan proyek penugasan. Harapannya pembangunan dapat berkontribusi kembali pada Ibu Kota,” kata Melisa melalui sambungan telepon, Minggu (9/5/2021).

Berdasarkan dokumen yang diperoleh Bisnis, Jakpro mengalokasikan anggaran PMD untuk proyek JIS sebesar Rp2,4 triliun, proyek revitalisasi TIM mencapai Rp1,2 triliun, dan LRT Fase 2A sebesar Rp122 miliar.

Melisa mengatakan nilai PMD tahun anggaran 2021 pada ketiga proyek itu disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan hingga akhir tahun. Dengan demikian, besaran nominal permohonan itu sudah berdasar pada kalkulasi yang terukur.

“JIS itu memang target penyelesaian di tahun ini, TIM ini karena sudah dimulainya tahap dua pembangunan dan LRT untuk pembayaran konsultan,” kata dia.

Sebelumnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut mencatatkan kerugian hingga Rp241 miliar pada 2020.

Adapun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menyuntik PMD kepada Jakpro sebesar Rp1,8 triliun untuk proyek penugasan JIS, Rp270 miliar untuk TIM, Rp75 miliar untuk Rumah DP 0 Rupiah, Rp5 miliar untuk LRT Fase 2A, dan Formula E sebesar Rp461 miliar pada tahun anggaran 2020.

“Proyek penugasan tidak ada kendala tetap berjalan seusai timeline. Kalau setoran dividen, kami nyetor Rp15 miliar pada tahun 2019 dari laba bersih tahun 2018,” kata dia.

Berdasarkan ringkasan laporan keuangan yang dilihat Bisnis sejak 2007, Jakpro baru pertama kali mencatatkan kerugian pada 2019 yakni sebesar Rp76 miliar. Pembukuan kerugian itu lantas berlanjut pada 2020 atau selama pandemi Covid-19 mencapai Rp241 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper