Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Pemulihan Daya Beli di DKI Jakarta Selama Lebaran

Perputaran uang di wilayah DKI Jakarta selama Lebaran relatif tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Uang beredar di DKI  Jakarta meningkat dibandingkan tahun lalu./ilustrasi
Uang beredar di DKI Jakarta meningkat dibandingkan tahun lalu./ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim daya beli masyarakat Ibu Kota selama lebaran tahun 2021 perlahan mulai membaik.

“Kita lihat daya beli masyarakat cukup baik di pasar-pasar, jadi di DKI Jakarta ekonominya cukup baik. Alhamdulillah secara perlahan ada peningkatan,” kata Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/5/2021).

Menurut Ariza, perputaran uang dalam wilayah DKI Jakarta selama Lebaran relatif tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu. Artinya, dia menggarisbawahi, seluruh kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjalan sesuai dengan target pada tahun ini.

“Selama lebaran tidak ada masalah cukup signifikan sejauh ini, semua berjalan lancar,” kata dia.

Sebelumnya, uang beredar di masyarakat diperkirakan akan mengalami peningkatan pada April dan Mei 2021, seiring dengan meningkatnya konsumsi di periode Ramadan dan Idulfitri.

Pada Maret 2021, Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar tumbuh 6,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi sebesar Rp6.888,0 triliun, melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 11,3 persen yoy.

VP Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan pertumbuhan uang beredar meski melambat pada periode Maret 2021, secara bulanan menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus membaik pada kuartal I/2021.

“Pada April-Mei 2021 ini, uang beredar diperkirakan akan cenderung meningkat didorong oleh aktivitas ekonomi di bulan Ramadan dan Idulfitri bersamaan dengan momentum pemberian THR pekerja/buruh dan pemberian gaji ke-14 untuk ASN,” katanya kepada Bisnis, Sabtu (25/4/2021).

Di samping itu, Josua mengatakan peningkatan uang beredar juga akan didorong oleh percepatan program perlindungan sosial oleh pemerintah, serta berbagai stimulus ekonomi lainnya. Beberapa faktor tersebut akan mendorong peningkatan konsumsi, sehingga akan menjaga momentum pemulihan ekonomi pada kuartal II/2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper