Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandingkan dengan Orde Baru, Anies: Media Sekarang Click Bait dan Cari Sensasi

Gubernur DKI Anies Baswedan menilai kondisi media sekarang berbanding terbalik dengan arah jurnalisme pada era Orde Baru atau saat Presiden Soeharto berkuasa
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan saat dijumpai Bisnis di kediamannya, Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). JIBI/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan saat dijumpai Bisnis di kediamannya, Kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (13/5/2021). JIBI/Bisnis-Nyoman Ary Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membandingkan kualitas jurnalisme media massa sekarang dengan masa Orde Baru. Anies mengatakan media massa hari ini cenderung mencari judul click bait dan mencari sensasi. 

Fenomena itu, menurut Anies, berbanding terbalik dengan arah jurnalisme pada era Orde Baru atau saat Presiden Soeharto berkuasa. Kala itu, Anies menilai media masih menjadi rujukan evaluatif untuk menilai kesahihan pemberitaan yang disampaikan oleh pemerintah. Pasalnya, Departemen Penerangan selalu membagikan informasi ihwal pembangunan di Tanah Air ke tengah masyarakat saat itu.

“Kita baca koran, majalah, ingin tahu apa yang dikatakan pemerintah lalu media sebagai referensi untuk kita mengecek kebenaran informasi yang disampaikan [pemerintah Orde Baru],” kata Anies saat memberi kata sambutan dalam Anugerah Jurnalistik Mohammad Husni Thamrin Ke-47 di Balai Kota, Rabu (25/8/2021).

Meski demikian, Anies mengatakan pengalaman media sebagai referensi untuk menguji kebenaran informasi dari pemerintah perlahan surut. Menurutnya, masyarakat di era sekarang justru mencari klarifikasi kepada pemerintah setelah membaca arus berita dari media.

“Situasinya terbalik, bermunculan berita di media tanya ke pemerintah yang benar yang mana. Karena bermunculan berita mengejar kecepatan, akurasi sering dilewatkan. Obyektifitas sering dilewatkan. Judul clickbait, judul sensasi,” kata dia.

Karena itu, Anies meminta insan pers untuk menganggap hal ini sebagai persoalan yang serius. Dia khawatir masyarakat justru menaruh kepercayaan yang rendah pada media ke depan.

“Fenomena ini harus diwaspadai, karena ini bibit-bibit bila kita tidak serius untuk menjaganya nanti masyarakat lama-lama akan merevisi,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper