Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buntut Kecelakaan Transjakarta, Steady Safe (SAFE) Diberhentikan Sementara

Armada Steady Safe yang digunakan Transjakarta sebanyak 119 unit. Selain Steady Safe, Transjakarta juga menghentikan Mayasari Bhakti sebagai operator.
Kondisi bus TransJakarta yang mengalami kecelakaan di Cawang, Jakarta, Senin (25/10/2021). /Antara-HO-Satlantas Polres Metro Jaktim
Kondisi bus TransJakarta yang mengalami kecelakaan di Cawang, Jakarta, Senin (25/10/2021). /Antara-HO-Satlantas Polres Metro Jaktim

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan transportasi massal pelat merah berbasis bus rapid transit (BRT), PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menghentikan dua operator yang terlibat dalam dua kecelakaan dalam dua hari terakhir.

Sebagai informasi, insiden pada 2 Desember 2021 melibatkan emiten jasa transportasi PT Steady Safe Tbk. (SAFE) selalu operator, dengan bus bernomor lambung SAF025 menabrak Pos Polisi di Traffic Lights. Satu orang tercatat mengalami luka berat.

Sementara itu, insiden pada 3 Desember 2021 melibatkan operator PT Mayasari Bhakti, penyelenggaraan bus perkotaan milik Mayasari Group yang menabrak separator busway setelah halte Bunderan Senayan. Beruntung, tidak ada korban dalam peristiwa ini.

Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya menjelaskan bahwa pemberhentian sementara terhadap kedua operator tersebut merupakan bentuk tindakan preventif yang dilakukan perusahaan.

"Berdasarkan hasil evaluasi, maka bus yang sama dan model yang sama dari [kedua] Mitra kita berhentikan sementara untuk mencegah dampak yang lebih jauh sambil dilakukan proses investigasi," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (4/12/2021).

Adapun, armada dari kedua operator berjumlah 229 unit, terdiri dari 119 unit milik Steady Safe dan 110 unit milik Mayasari Bhakti. Nantinya, Transjakarta akan memutuskan apakah unit dan pramudi dapat dioperasikan kembali lewat beberapa syarat.

Antara lain, selama pemberhentian operasi operator wajib melakukan pengecekan menyeluruh terhadap armada, meliputi Brake, Steering, Engine, dan Transmisi, serta pengecekan kesehatan fisik dan mental seluruh pramudi.

Selain itu Transjakarta juga menuntut perbaikan SOP dalam berkendara, salah satunya adalah mengatur peletakan barang di kabin, dan juga kewajiban untuk dilakukan briefing pramudi sebelum beroperasi.

Sebagai langkah preventif lanjutan, BUMD milik Pemprov DKI Jakarta ini juga melakukan audit keselamatan operasi bekerjasama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Audit ini meliputi dari aspek pramudi yang bertugas, jalan dan armada yang dioperasikan. Lewat langkah ini, Transjakarta mengedepankan keterbukaan untuk bersama-sama mengajak pihak yang kompeten untuk pembenahan keselamatan dan pelayanan.

Yana pun menekankan bahwa Transjakarta terus berkomitmen untuk menghadirkan angkutan umum yang aman dan selamat bagi warga Jakarta.

Pemberhentian operator sementara pun tidak akan berdampak buat layanan operasional, karena Transjakarta akan melakukan pengaturan tambahan dengan operator lain dan armada cadangan.

Sekadar informasi, kedua kecelakaan ini bukan yang pertama bagi Transjakarta di kuartal IV/2021 ini.

Transjakarta juga sempat mendapat musibah ketika dua bus yang dioperasikan oleh mitra operator PT Bianglala Metropolitan (BMP) bertabrakan, satu bus menabrak bus lainnya dari belakang. Sopir bus dan satu penumpang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut, sementara 37 orang lainnya luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper