Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Operasi Cabut Pentil di Tebet Eco Park, PSI Minta Pemprov DKI Cari Cara Inovatif

Operasi Cabut Pentil (OCP) terhadap kendaraan roda dua yang parkir liar di Tebet Eco Park menjadi sorotan Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta.
Sejumlah pengunjung menikmati suasana Tebet Eco Park di Jakarta, Kamis (26/5/2022). Warga memanfaatkan hari libur perayaan Kenaikan Isa Almasih dengan berkunjung ke tempat wisata maupun ke taman kota. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Sejumlah pengunjung menikmati suasana Tebet Eco Park di Jakarta, Kamis (26/5/2022). Warga memanfaatkan hari libur perayaan Kenaikan Isa Almasih dengan berkunjung ke tempat wisata maupun ke taman kota. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU

Bisnis.com, JAKARTA - Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan menderek kendaraan roda empat dan memberlakukan Operasi Cabut Pentil (OCP) terhadap kendaraan roda dua yang parkir liar di Tebet Eco Park. Hal ini menjadi sorotan Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta.

Kepala Seksi Pengendalian Operasi Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Made Joni mengatakan pihaknya menurunkan 50 perseonel untuk mengatasi parkir liar di Tebet Eco Park.

"Kalau kemarin parkir liar ada delapan mobil dan motor ada seratusan yang diderek," kata Made Joni saat dihubungi di Jakarta, Senin (13/6/2022).

Menurut Made Joni, pihak Suku Dishub sudah melakukan sosialisasi lewat media sosial mengenai kantong parkir. Adapun kantong parkir yang sudah disediakan ada 10 lokasi dengan kapasitas bisa menampung 450 mobil dan 1.800 motor.

Lokasi kantong parkir tersebut berada di SMP 73, SD Muhammadiyah, Rusun Harum Tebet dan Lapangan Basket, Panti Sosial, TPS, Kopi Nako serta SPBU terdekat.

Petugas Suku Dishub Jakarta Selatan juga telah memasang spanduk pada enam lokasi di sekitar Tebet Eco Park. Namun, antusias masyarakat yang membeludak membuat pemerintah harus menambahkan kantong parkir.

"Kita sudah sosialisasi, lewat media sosial Dishub dan wali kota ada. Kantong parkirnya juga sudah diinformasikan," tutur Made Joni.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai ada oknum yang memanfaatkan Tebet Eco Park yang kini banyak dikunjungi warga, sehingga banyak mendirikan kantong parkir liar.

"Dalam suasana seperti itu bisa saja ada orang lain yang manfaatkan. Di antaranya adalah memanfaatkan parkir liar. Untuk itu, nanti dinas terkait yang akan menangani," ujar Riza.

Dia berjanji akan mencarikan solusi soal penambahan kantong parkir resmi di sekitar kawasan taman.

Komentar DPRD DKI

Anggota DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mempertanyakan kebijakan Dinas Perhubungan DKI Jakarta yang menerapkan sanksi mengempisi ban kendaraan akibat diparkir secara liar di sekitar Tebet Eco Park, Jakarta Selatan.

Menurut anggota Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI tersebut, kebijakan itu menyebabkan kemacetan panjang di sekitarnya.

"Pemprov DKI seharusnya dapat melakukan tindakan yang lebih inovatif tanpa merugikan kenyamanan warga," kata Eneng di Jakarta, Senin (13/6/2022).

Pemprov DKI harus dapat mengantisipasi padatnya pengunjung Tebet Eco Park. Tapi tindakan antisipasi ini, kata dia. jangan akhirnya menimbulkan antipati.

"Kan tidak harus merugikan warga. Mengempiskan ban itu sangat merugikan loh. Apakah harus seperti itu?" katanya.

Eneng menyebutkan, pihaknya merekomendasikan Pemprov DKI Jakarta agar dalam mengantisipasi kemacetan itu sebaiknya merujuk pada Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) yang digunakan sebagai syarat pembangunan Tebet Eco Park.

"Itu kan syarat wajib. Pertanyaannya, apakah Pemprov sudah menjalankan Andalalin tersebut?," kata Eneng.

Eneng juga meminta Pemprov DKI menjalankan cara-cara inovatif.

"Kami meminta Pemprov DKI memakai cara-cara yang lebih inovatif, seperti menambah kantong-kantong parkir di Pasar Tebet Barat/Timur," katanya.

Pemprov DKI juga bisa bekerja sama dengan TransJakarta untuk menyediakan angkutan gratis dari dan menuju Tebet Eco Park dari kantong-kantong parkir tersebut.

"Kan bisa sambil promo transportasi umum juga. Intinya ada banyak cara yang dapat dilakukan. Tinggal pilih mau yang mana,” ujar Eneng.

Selain itu, Eneng juga mengatakan, kemacetan yang terjadi di Tebet Eco Park sebagai bentuk antusiasme warga. Karena itu, Eneng meminta Pemprov DKI merangkul semua elemen warga dengan baik.

"Kami rasa ini bentuk antusiasme warga Jakarta. Bagus berarti," katanya.

Namun dia meminta Pemprov DKI proaktif. "Antisipasi keramaian dengan baik. Tambah personel pengawas di lapangan. Pastikan kenyamanan warga yang tinggal di sekitar tak terganggu," katanya.

Selain itu, rangkul dan sediakan lokasi bagi UMKM yang berjualan di sekitar Tebet Eco Park.

Sebelumnya, keberadaan parkir liar dikeluhkan warga karena mengganggu arus lalu lintas.

Menyikapi keluhan itu, petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan melakukan penindakan parkir liar di sekitar Tebet Eco Park dengan penderekan kendaraan roda empat dan "Operasi Cabut Pentil" (OCP) kendaraan roda dua.

Penertiban itu karena banyak pengunjung yang masih parkir tidak pada tempatnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper