Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno menyebut hampir 90% kebakaran yang terjadi di Jakarta disebabkan oleh korsleting listrik dan sebagian besar akibat kelalaian.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat meninjau lokasi kebakaran di Bukit Duri, Jakarta Selatan, pada Minggu (20/7/2025). Terkait hal itu, Rano mencontohkan kebiasaan masyarakat yang kerap menggunakan stop kontak secara berlebihan untuk mengisi daya berbagai perangkat, lalu lupa mencabutnya dapat menyebabkan panas berlebih dan potensi gesekan yang memicu api.
Sebagai bagian dari program quick win, Rano menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta akan mengoptimalkan gerakan kepemilikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap RT, serta memperkuat pengawasan terhadap instalasi listrik.
“Kami juga akan mengoptimalkan gerakan kepemilikan APAR di setiap RT dan warga di Jakarta serta monitoring berkala instalasi listrik dikontrakan, rumah kos dan tempat usaha,” tegasnya.
Berdasarkan papan informasi dari BPBD Jakarta di lokasi, kebakaran di Bukit Duri tersebut terjadi pada Sabtu (19/7/2025) pukul 06.22 WIB dan berhasil dipadamkan pada pukul 10.03 WIB. Dugaan penyebab kebakaran adalah korsleting listrik.
Sebanyak 16 kepala keluarga (KK) terdampak akibat insiden tersebut, dengan total 46 jiwa. Sementara itu, delapan KK atau 24 jiwa diantaranya tercatat sebagai pengungsi.
Baca Juga
Adapun terdapat empat korban anak-anak berusia antara tiga hingga 11 tahun dalam peristiwa ini. Keempatnya berjenis kelamin perempuan.