Bisnis.com, JAKARTA — Penumpang bus Transjakarta jurusan Cibubur—Jakarta dan Tangerang—Jakarta meningkat tetapi kurang signifikan, seiring diterapkannya kebijakan ganjil genap di jalan tol oleh Badan Pengelola Transportasi Jabobdetabek (BPTJ).
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan pihaknya telah mengantisipasi dengan menambah jumlah armada until wilayah tersebut.
"Jumlah penumpang dari dua wilayah yang dilalui empat rute memang bertambah meskipun tak signifikan," katanya, Selasa (17/4/2018).
Berdasarkan data yang diterima Bisnis, rekapitulasi jumlah pelanggan Transjakarta pasca penerapan ganjil genap di tol Jagorawi dan Cibubur untuk hari Senin (16/4), yaitu Poris—Bundaran Senayan sebanyak 6.081 orang, Poris—Juanda 2.186 orang, BSD—Grogol 3.114 orang, dan Cibubur—UKI 4.540 orang.
Budi menuturkan jumlah tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan realisasi pada Jumat (13/4), yaitu Poris—Bundaran Senayan sebanyak 6.076 orang,
Poris—Juanda 2.005 orang, BSD—Grogol 3.089 orang, dan Cibubur—UKI 3.721 orang.
"Penambahan bus untuk implementasi ganjil genap tol Tangerang biasanya beroperasi 38 bus kemarin menjadi 42 unit," imbuhnya.
Keempat rute tersebut memang rute eksisting yang sudah beroperasi sebelumnya. Budi menambahkan pihaknya tidak membuka rute baru atau menurunkan armada Royaltrans.
"Rute dan jenis bus reguler semua. Tarifnya flat Rp3.500/penumpang. Jadi tidak ada kebijakan khusus seperti di Bekasi," imbuhnya.
Sistem ganjil genap di Gerbang Tol (GT) Kunciran 2, GT Tangerang 2, dan GT Cibubur 2. Kendaraan dengan pelat nomor tak sesuai yang hendak ke Jakarta melalui pintu tol tersebut dialihkan perjalanannya ke jalan non-tol.
