Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemprov DKI Jakarta mulai Disibukkan Arus Urbanisasi

Bisnis.com, JAKARTA—Hampir setiap tahun, serangkaian dengan arus mudik Lebaran,  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disibukkan dengan arus balik. Hal semacam ini membuat Pemprov kelimpungan.

Bisnis.com, JAKARTA—Hampir setiap tahun, serangkaian dengan arus mudik Lebaran,  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disibukkan dengan arus balik. Hal semacam ini membuat Pemprov kelimpungan.

Pemudik yang balik ke Jakarta biasanya membawa orang-orang dengan jumlah yang signifikan,  dan tidak selalu dapat teprediksi dengan baik.

Data Badan Pusat Statistik DKI mengungkapkan berdasarkan   sensus penduduk pada 2010, jumlah penduduk Ibu Kota  menunjukkan angka  9,6 juta. Penaikan yang signifikan dari sensus  2005 yang menunjukkan angka 8,3 juta.

Pendatang dari daerah alias migrasi atau urbanisasi merupakan faktor utama yang berkontribusi dalam penaikan jumlah penduduk dibandingkan angka kelahiran penduduk Jakarta.

Jumlah tersebut belum ditambah dengan para pendatang komuter dari arah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang siangnya mengadu nasib di Jakarta. Mereka disebut juga dengan penduduk siang Jakarta yang tiap tahunnya berkontribusi menambah beban Ibu Kota sebanyak 6 juta.

Yayat Supriatna, dosen teknik planologi Universitas Trisakti,  mengatakan arus urbanisasi ke Jakarta pasca-Lebaran sudah mengalami penurunan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu sejak 2008 hingga 2012.

“Tiap tahun ada penurunan 10% sampai 20% atau berkurang 60.000 orang tiap tahunnya sejak 2008,” ujarnya kepada Bisnis.

Menurutnya, penurunan jumlah pendatang dikarenakan tidak semua orang yang mudik dari Jakarta ke kampung halaman membawa kabar indah. 

Ada dari mereka yang membawa kabar tak sukses yang mengakibatkan  teman, kolega, sanak saudara dan kerabat tidak tertarik mengadu nasib di Ibu Kota.

Tapi, Chotib, peneliti kependudukan di Lembaga Demografi Universitas Indonesia punya pandangan berbeda. Pada 2013 ini, menurut dia,  jumlah migran yang masuk ke Jakarta pasca-Lebaran akan naik drastis dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun ini akan menembus jumlah 350.000 pendatang,” ujarnya.

Prediksi Chotib didasarkan pada argumen bahwa figur anyar yang memimpin DKI, yaitu Gubernur  Joko Widodo alias Jokowi,  yang dinilai mampu menuntaskan permasalahan sosial di Ibu Kota. 

Selain itu,  program Jokowi-Ahok untuk DKI Jakarta seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan sekolah gratis dari SD sampai SMA dan penaikan UMR DKI yang sekarang menjadi Rp2,2 juta merupakan daya tarik tersendiri dari sosok Jokowi.

Jumlah pendatang ke Jakarta pasca-Lebaran akan didominasi oleh pendatang dari Jawa Barat seperti daerah Pantura, Indramayu, Cirebon, Majalengka,  serta dari Jawa Tengah dan DIY seperti Sleman, Gunung Kidul, Wonosobo dan Wonogiri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper