Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Kementerian BUMN untuk mengatasi banjir di Ibukota.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan Kementerian BUMN melalui BUMN miliknya akan bekerja sama dengan BUMD milik DKI untuk membangun bendungan secara terasering (cascade) untuk mengurangi debit banjir kiriman dari wilayah hulu Sungai Ciliwung.
Dia mengatakan BUMN yang terlibat dalam kerja sama ini adalah PT Hutama Karya dan PT Perusahaan Pengelola Aset. Adapun, BUMD DKI yang diajak bekerja sama adalah PT Pembangunan Jaya dan PD PAM Jaya.
Dahlan menjelaskan bendungan terasering akan dibangun di 4 lokasi di wilayah Bogor yang menjadi hulu Sungai Ciliwung. Namun, dia masih merahasiakan lokasi pastinya.
"Konsorsium BUMD dengan BUMN ini diharapkan selesai dalam 2 tahun untuk proyek ini," katanya di Balaikota hari ini, Rabu (2/10/2013).
Proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp1,2 triliun dengan pembagian pembiayaan sebesar 51% BUMN dan 49% BUMD.
Sementara itu, Gubernur DKI Joko Widodo mengungkapkan pembangunan bendungan ini bisa mengurangi debit banjir kiriman sekitar 20%-30%.
Selain itu, lanjutnya, debit banjir yang tertampung di dalam bendungan tersebut juga bisa digunakan sebagai pasokan air baku bagi DKI. Apalagi, wilayah DKI saat ini mengalami defisit debit air baku.
Jokowi mengungkapkan Pemprov DKI akan menunjuk BUMD lagi untuk mengelola tambahan debit air baku yang berasal dari bendungan tersebut.
"Air baku ini bisa dikelola sama Jakpro [PT Jakarta Propertindo], bisa Pam Jaya. Air baku dari Ciliwung ini juga lebih murah dibanding dari Jatiluhur karena jaraknya lebih pendek," pungkasnya. (Herdiyan)