Bisnis.com, JAKARTA - Pusat kegiatan perekonomian Ibu Kota terancam akan 'dilumpuhkan' pekan depan jika tuntutan buruh agar angka kebutuhan hidup layak buruh 2014 sebesar Rp2.767.320 tidak terpenuhi.
"Kami akan melakukan aksi bermalam di depan Gedung Balai Kota pada 28-30 Oktober serta 'melumpuhkan' pusat-pusat vital perekonomian di Jakarta," kata Mohammad Toha, Sekjen Forum Buruh DKI Jakarta, Sabtu dinihari (26/10).
Dia menjelaskan aksi itu merupakan rangkaian berbagai aksi mogok buruh, yang puncaknya akan digelar pada 31 Oktober - 1 November.
Menurut Toha, fakta kebutuhan hidup buruh di Jakarta pada tahun 2014 diperkirakan menembus nilai lebih dari Rp3.000.000 seiring dengan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian, usulan Dewan Pengupahan Provinsi dari unsur buruh terkait dengan nilai kebutuhan hidup layak (KHL) Rp2.767.320 di Jakarta sudah tepat dan sangat realistis.
"Oleh sebab itu, Forum Buruh DKI akan memperjuangkan nilai KHL tersebut. Bila perlu, penetapan KHL sekaligus upah minimum provinsi diputuskan oleh Gubernur".
Sebelumnya, seluruh anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta dari unsur buruh menolak hasil keputusan rapat mengenai penetapan KHL yang disepakati Disnakertrans dan Apindo pada Jumat (25/10) pukul 21.30 WIB.
Dalam rapat itu, Disnakertrans dan Apindo menyepakati perhitungan KHL Provinsi DKI Jakarta 2014 pada Februari-Desember 2014 yang telah diregresikan adalah Rp2.299.860 atau di bawah dari nilai tuntutan buruh.
Sejatinya buruh sudah bersiap menginap di depan Balai Kota sejak Jumat (25/10) malam untuk memperjuangkan tuntutannya. Namun, pada Sabtu dini hari mereka mengurungkan niatnya dan memutuskan membubarkan diri. (antara/yus)