Bisnis.com, JAKARTA – Kadin DKI Jakarta mengusulkan kepada perusahaan untuk menganggarkan dana pelatihan peningkatan kompetensi dan skill pekerja agar lebih baik daripada turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi menuntut kenaikan upah.
Wakil Ketua Kadin DKI Sarman Simanjorang menegaskan keahlian yang lebih baik maka tanpa memperjuangkan kenaikan upah otomatis akan ada penyesuaian. “Sehingga diperlukan anggaran khusus dipergunakan untuk pelatihan meningkatkan kompetensi,” katanya, Minggu (3/11/2013).
Apalagi menghadapi Asean Economy Community 2015 dimana nantinya persaingan antar tenaga kerja se Asean akan terbuka. Jika sumber daya manusianya tidak siap otomatis akan menjadi penonton di rumah sendiri.
Dalam menyampaikan aspirasi, lanjut Sarman, serikat buruh akan lebih efektif jika dilakukan dengan dialog melalui lembaga yang sudah ada dari pada harus demo yang menurunkan produktivitas dan daya saing bangsa.
Sebelumnya ribuan pekerja melakukan aksi menuntut kenaikan UMP DKI Rp3,7 juta dengan menggelar mogok massal serta demonstrasi di depan Balaikota DKI. Dua hari berturut-turut 31 Oktober – 1 November mereka menutup jalan Medan Merdeka Selatan sisi selatan.
Bahkan petugas kepolisian harus membubarkan mereka setelah pukul 18.00 dan akhirnya buruh mundur. Tidak ada bentrok antara petugas keamanan dengan buruh dalam aksit tersebut namun serikat pekerja berjanji akan menggelar aksi yang lebih besar untuk memperjuangkan UMP Rp3,7 juta.