Bisnis.com, JAKARTA-Panas, kepanasan dan hujan, kehujanan. Begitulah kondisi yang dirasakan ribuan penumpang kereta api saat hendak ke luar dari stasiun Tanah Abang Jakarta, karena tidak tersedia atap yang melindungi mereka.
“Kami harapkan manajemen PT Kereta Api Indonesia memprioritaskan pembangunan atap di akses jalan ke luar stasiun, dari tempat turunnya penumpang hingga ke gedung pemeriksaan tiket keluar,” kata Kurniasih, karyawan swasta pelanggan kereta commuter line di Jakarta, Rabu (21/5/2014).
Menurut pengamatan Bisnis.com seluruh penumpang kereta yang tiba di jalur 5 dan 6 harus berjalan cukup jauh dan melintasi 4 jalur rel kereta sebelum tiba di gedung tempat pemeriksaan tiket sebelum keluar dari stasiun.
Demikian halnya penumpang yang tiba di jalur 3 dan 2 stasiun jika hendak ke gedung tempat pemeriksaan tiket untuk keluar dari stasiun sehingga berpotensi merepotkan saat hujan lebat karena basah kuyup.
Bahkan, penumpang transit juga siap kepanasan atau kehujanan, bagi penumpang yang tiba di jalur 5 dan 6 pindah misalnya dari Serpong yang akan pindah ke jalur 2 dan 3 untuk melanjutkan perjalanan ke Manggarai atau Jakarta Kota, atau sebaliknya.
Sebab, para penumpang transit juga harus melintas di ruang terbuka yang tidak beratap di stasiun Tanah Abang. Pihak stasiun yang dihubungi mengatakan rencana pembangunan atap sudah diprogramkan, tetapi lagi menunggu anggaran.