Bisnis.com, JAKARTA--Bank DKI merevisi desain kartu penghuni rumah susun sewa (rusunawa) yang sebelumnya dikoreksi karena tak dapat melakukan auto debet.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan kartu yang sebelumnya hanya dapat menunjukkan nomor rekening akun virtual. Sementara, desain barunya sudah dapat menarik retribusi rusunawa setiap bulannya.
"Kemarin memang masih virtual account, belum auto debet. Sekarang memang auto debet," ujarnya usai menemui Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jumat (5/9/2014).
Lebih lanjut, dengan sistem auto debet itu dapat tercatat jika penghuni rusunawa telah membayar sewa tiap bulannya. Lalu, jika tiga bulan berturut-turut penghuni tak melunasi maka tak akan diperkenankan lagi tinggal di rusunawa.
"Tiap jatuh tempo langsung dipotong. Enggak menunggu mereka bayar," jelasnya.
Direktur Operasional Bank DKI Martono Soeprapto mengatakan perbedaan sistem auto debet dan virtual account dalam penarikan retribusi terletak pada keaktifan penerima.
Jika menggunakan auto debet, maka pihak Bank DKI yang lebih aktif. Sedangkan untuk virtual account bertumpu pada peran Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI.
"Kalau autodebet itu bank yang lebih proaktif. Kalau yang kemarin itu dinas perumahan yang aktif," jelasnya.
Sekadar informasi, sebelumnya Bank DKI telah bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan Perdagangan untuk menerbitkan kartu serupa bagi pegawai di lingkungan Pemprov DKI serta bagi pedagang kaki lima.
Kartu ini dilengkapi foto dan nama. Kartu ini pun dapat menjadi kartu debet dan uang elektronik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
