Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Winny Terjerat Korupsi, Ahok Tetap Optimis dengan Kinerja Bank DKI

Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tetap optimistis dengan kinerja Bank DKI meskipun Mantan Direktur Utamanya Winny Erwindia Hassan terjerat korupsi.

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama tetap optimistis dengan kinerja Bank DKI meskipun Mantan Direktur Utamanya Winny Erwindia Hassan terjerat korupsi.

Menurutnya, korupsi di tubuh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu tak akan berpengaruh terhadap menurunnya kinerja PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI. Dia menilai direksi yang baru ini tak akan terseret.

"Itu dulu sebelum direksi yang baru. Direksi baru enggak terlibat," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki usai membuka acara Indonesian Robotic Olympiad 2014 di Tzu Chi School, Jakarta, Sabtu (6/9/2014).

Soal Winny yang kini menghuni rumah tahanan Pondok Bambu itu Ahok hanya menyerahkan kepada proses hukum yang berlaku. Yang jelas, dia yakin jajaran direksi yang saat ini menjabat tak akan seperti Winny.

"Jadi direksi baru itu cuma meneruskan direksi yang lama aja," tambahnya.

Sementara, pihaknya malah akan memberikan penyertaan modal pemerintah (PMP) Rp3 triliun pada 2015 agar ekspansi bisnis dapat berjalan mulus.

Soal PMP, pihaknya akan terus melakukan agar Bank DKI dapat mengakuisisi saham Bank Pembangunan Daerah (BPD) lain yang masih menyetor kurang dari Rp1 triliun dan memiliki kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI.

Belum lagi, dia menyatakan keseriusannya agar Bank DKI bisa naik kelas ke kategori Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 4 agar dapat mengakuisisi saham sebanyak 50%. Meskipun harus menyuntikkan modal sampai Rp30 triliun.

"Kalau naik ke BUKU 4 bisa beli saham sampai 50%. Modal kami harus minimal 30 triliun. Nah karena itu kami harus suntik modal terus," jelasnya.

Seperti diketahui, Winny yang juga Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI melakukan pembayaran Murabahah atau investasi asuransi kepada PT Energy Spectrum untuk pembayaran pesawat udara jenis Air Craft ATR 42-500 dari Phoenix Lease Pte.Ltd Singapura saat masih menjabat sebagai Direktur Utama Bank DKI.

Akibat pengucuran dana dari Bank DKI itu, terjadi potensi kerugian negara Rp80 miliar.

Dalam perkembangan lain, laba perolehan Bank DKI pada Juni 2014 mencapai Rp477 miliar atau meningkat 15,50% dari periode yang sama tahun 2013 yaitu Rp413 miliar. Capital adequacy ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal mencapai18,45% dan Modal inti bank DKI saat ini senilai Rp4,3 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler