Bisnis.com, DEPOK--Pasar properti di Jawa Barat pada 2015 diprediksi akan kembali menggeliat apabila kebijakan uang muka atau loan to value sebesar 10% dipastikan turun pada tahun depan.
Abun Yamin Syam, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Seluruh Indonesia (Appersi) Wilayah IV mengatakan Jawa Barat merupakan daerah potensial untuk sektor properti seiring masih banyaknya lahan yang belum tergarap
Menurutnya, sejak kebijakan uang muka menyentuh pada level 30% di awal tahun lalu, terjadi penurunan daya beli masyarakat pasar pada properti di Jawa Barat, khususnya untuk perumahan tipe menengah ke bawah.
"Maka apabila kebijakan uang muka cicilan perumahan turun pada tahun depan, pasar properti di Jawa Barat akan kembali menarik," paparnya kepada Bisnis, Rabu (10/12/2014).
Dia memprediksi pasar properti di Jawa barat akan meningkat sekitar 30% apabila kebijakan penurunan uang muka benar-benar dikoreksi. Pasalnya, selama ini masyarakat hanya terbebani pada beban uang muka.
"Sebagian masyarakat sebetulnya sanggup membayar cicilian sekitar Rp3 juta per bulan untuk rumah tipe menengah ke bawah. Tapi mereka masih merasa kesulitan di uang muka saja," ungkapnya.