Bisnis.com, JAKARTA—Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan sistem Jakarta Smart City dapat menjaga keamanan aparat keamanan selama bertugas.
Hal ini karena, dengan sistem itu dimungkinkan untuk menelusuri keberadaan masing-masing petugas. Dengan cara ini, menurutnya dapat menekan angka petugas yang kehilangan nyawa saat menunaikan tugas akibat oknum tak bertanggungjawab.
"Harapkan pakai bersama, biar bisa jaga keamanan Jakarta. Enggak ada petugas gugur dalam tugas karena oknum enggak tanggung jawab," ujarnya saat memberi sambutan dalam upaca bersama TNI, POLRI dan Garnisun Tetap di Monas, Rabu (17/12/2014).
Hal ini karena, dengan aplikasi Cepat Respon Opini Publik (CROP), Pemprov dapat mengetahui di mana posisi para petugas kebersihan, keamanan, dan lain-lain secara jelas dan real time.
"Petugas lapangan bisa dideteksi posisinya di mana. Apapun yang terjadi di titik ini jarak berapa meter ada petugas kita," katanya.
Ditambah, 500 kamera closed circuit television (CCTV) akan mengintai Ibu Kota mulai Januari 2015. Sementara, pada penghujung 2015 akan bertambah 2.500 unit. Kerja CCTV, kata Ahok, akan membantu petugas melakukan patroli.
"CCTV Januari 500 langsung selesai, akhir tahun 2.500," ucapnya.