Bisnis.com, BOGOR - Pemerintah Kabupaten Bogor berharap serapan tenaga kerja pada tahun ini bisa melebihi realisasi pada 2014 yang lebih rendah dibandingkan pada 2013.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bogor Nuradi berpendapat penurunan serapan tenaga kerja pada 2014 disebabkan oleh beberapa industri yang hengkang dari Bogor.
"Kalangan industri yang biasanya membutuhkan tenaga baru terpaksa harus menyetop kegiatan lowongan kerja akibat dari penaikkan upah minimum regional yang dinilai membebani pengusaha," ujarnya pada Bisnis.com.
Seperti diketahui serapan tenaga kerja di Kabupaten Bogor sepanjang 2014 mencapai 28.057 orang atau merosot hingga 39,89% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 39.250 orang.
Turunnya jumlah serapan tenaga kerja itu disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang relokasi ke kawasan Jawa Tengah.
Data Pemerintah Kabupaten Bogor menyebutkan serapan tenaga kerja di sektor penanaman modal asing pada 2014 tercatat lebih rendah yang mencapai 11.262 orang dibandingkan tahun sebelumnya 27.946 orang.
Nuradi mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan BPT Kabupaten Bogor untuk berbicara terkait peluang investasi pada 2015 yang bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak.
"Kita akan cari tahu dulu apa saja peluang investasi di tahun ini yang bisa membuka kerjaan baru di Kabupaten Bogor, semoga tahun ini serapan tenaga kerja bisa meningkat lagi," ungkapnya.