Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Alasan Tolak Farhat Abbas Calon Wakil Bupati Bogor

Bursa calon Wakil Bupati Bogor semakin menghangat. Nama-nama bakal calon terus bermunculan.
Farhat Abbas/antara
Farhat Abbas/antara

Bisnis.com, JAKARTA— Bursa calon Wakil Bupati Bogor semakin menghangat. Nama-nama bakal calon terus bermunculan.

Bupati Bogor Nurhayanti mengaku sudah menerima surat rekomendasi pengajuan Farhat Abbas sebagai calon bupati dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Djan Farid.

Namun, Bupati Bogor memastikan tetap menempuh mekanisme pengajuan calon, yakni melalui partai koalisi Kerahmanan.

"Sikap saya sesuai mekanisme. Sudah dilakukan silaturahmi dengan partai pengusung dan partai yang ada di DPRD," kata Bupati Nurhayanti melalui pesan singkat, Minggu (29/3/2015).

"Sekarang saya menunggu hasil pembahasan koalisi."

Tampilnya nama Farhat Abbas, mantan suami Nia Daniati itu, membuat kaget kader PPP Kabupaten Bogor. Ternyata rencana ini tak disambut positif.

Apa saja hal-hal yang membuat Farhat ditolak jadi calon wakil bupati Bogor?

1. Gaya Politik Farhat Abbas

Menurut Wakil Sekretaris DPC PPP Kabupaten Bogor, Yuyud Wahyudin kepada, gaya politik Farhat Abbas dan DPP PPP Djan Faridz tidak elegan dan mengabaikan etika organisasi.

2. Pencalonannya dianggap tidak sesuai prosedur

Yuyud mengatakan, pengajuan nama calon kepala daerah ada prosedur yang harus ditempuh. Apalagi, DPC PPP hanya membutuhkan rekomendasi dari DPW PPP Jawa Barat.

"Tanpa memandang enteng, kami tidak hiraukan rekomendasi itu (Farhat). Prosedur standar kan sudah ada dan ditetapkan," anggota Fraksi PPP DPRD Kabupaten Bogor itu menegaskan.

"Enggak bisa seenaknya begitu dong."

Yuyud menjelaskan, mekanisme dalam mengambil pengajuan calon wakil bupati sudah diatur dalam Undang- Undang nomor 1 tahun 2015. Pengambilan keputusan atas pengajuan calon melalui partai pengusung, yakni koalisi kerahmatan.

"Kami menolak keras Farhat Abbas."

3. Farhat Abbas dianggap tidak memiliki karir politik

"Siapa dia? Kok bisa seenaknya muncul tanpa track record yang jelas," Yuyud berujar.

4. Dianggap 'petualang'

Masuknya Farhat Abbas dalam bursa calon wakil bupati, Yuyud menceritakan, membuat geram kader partai Ka'bah di Bogor. Kata dia, nasib 5,3 juta warga Kabupaten Bogor tidak bisa diserahkan kepada petualang seperti Farhat Abbas.

"Bogor butuh pemimpin yang jelas, berjiwa pamong dan taat kaidah politik normatif. Bukan figur seperti itu," Yuyud menegaskan.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper