Bisnis.com, DEPOK- Sejumlah ritel di Kota Depok mencatatkan pertumbuhan pengunjung pada Ramadan tahun ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya.
Shinta Nawangwulan, Public Relation Margo City Mall Kota Depok mengatakan pada pekan ketiga Ramadan pengunjung mal tersebut mencapai sekitar 30.000-50.000 orang.
"Ini jelas berdampak pada penghasilan di setiap tenant yang ada di Margo City," ujarnya pada Bisnis, Minggu (12/7).
Shinta mengatakan ledakan pengunjung mal terjadi lantaran banyak promo yang dilakukan masing-masing tenant. Misalnya, beberapa tenant pakaian menggelar diskon besar-besaran guna menggaet pengunjung.
Membludaknya pengunjung, kata dia, terlihat pada akhir pekan ini. Sebab, Sabtu dan Minggu ini merupakan akhir dari Ramadan 2015. "Apalagi H-7 kita gelar night sale. Ini yang membuat pengunjung membanjiri mal," ujarnya.
Dia menambahkan pada pekan pertama Ramadan juga pengunjung tampak membludak, lantaran kebutuhan pokok saat Ramadan banyak dicari masyarakat.
Sementara, untuk pekan ketiga, tenant yang banyak diburu adalah produk fesyen dan makanan. "Masyarakat seperti biasa banyak belanja kebutuhan makanan dan pakaian untuk Lebaran," katanya.
Namun, Shinta enggan merinci besaran peningkatan pendapatan selama Ramadan. Dia mengatakan laporan penjualan keseluruhan biasanya dicatat beberapa hari sebelum Lebaran.
Sementara itu, Head of Public Relation Hypermart Fernando Repi mengatakan peningkatan penjualan produk-produk yang dijual Hypermart termasuk di Kota Depok rerata mencapai 15% dibandingkatn pada Ramadan sebelumnya.
Menurutnya, jumlah pengunjung di ritelnya rerata meningkat hingga dua kali lipat dari angka kunjungan hari biasa. "Tingkat konsumsi masyarakat pada Ramadan seperti biasa memang meningkat," ujarnya.
Dia memberi contoh, pada pekan pertama masyarakat menyerbu sejumlah barang yang diperlukan pada awal Ramadan seperti penyegar mulut dan produk untuk digunakan saat bulan puasa lainnya.
Adapun, pada H-7 Lebaran, masyarakat yang menjejali Hypermart kebanyakan untuk membeli kue kaleng, biskuit, makanan cepat saji dan lainnya. "Kalau para pembantu pulang, biasanya masyarakat menyetok makanan kaleng," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia Jawa Barat Hendri Hendarta mengatakan sektor pakaian dan makanan pada Ramadan tahun ini di wilayahnya mengalami peningkatan penjualan.
Namun, dia belum bisa merinci secara detil berapa angka pertumbuhan penjualan tersebut. "Ini kan masih belum final. Ada beberapa hari lagi untuk sampai Lebaran," ujarnya.
Dia mengatakan anggotanya sebagian besar berada di kawasan Bandung.
Jumlah outlet ritel di Bandung hingga semester pertama tahun ini tidak mengalami kenaikan lantaran adanya aturan daerah.
Sisanya, terdapat di beberapa wilayah seperti Depok, Bogor, Tasikmalaya, Bekasi, Tangerang, Cirebon, Sukabumi dan lainnya.
"Catatan dari para anggota Aprindo Jabar pada bulan Ramadan ada peningkatan penjualan masing-masing sekitar 10%. Mungkin hingga H+3 Lebaran pertumbuhan akan semakin meningkat lagi," ujarnya.