Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertanian di Depok Dilanda Kekeringan

Dampak musim kemarau yang terjadi beberapa bulan ini melanda sektor perikanan dan pertanian di Kota Depok dan Kabupaten Bogor.
Areal pertanian dilanda kekeringan. /Bisnis.com
Areal pertanian dilanda kekeringan. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--DEPOK- Dampak musim kemarau yang terjadi beberapa bulan ini melanda sektor perikanan dan pertanian di Kota Depok dan Kabupaten Bogor. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Depok Etty Suryahati mengatakan beberapa kawasan pertanian di Sawangan dan Kemang Depok mengalami kekeringan.

"Dampaknya lumayan parah meskipun lahan pertanian di Depok sedikit. Tapi para petani kebanyakan beralih ke palawija," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (30/7/2015).

Etty mengatakan Depok sebagai salah satu daerah penghasil ikan hias terbesar di Jawa Barat juga mengalami keluhan yang sama dari para peternak. Mereka mengeluhkan kekurangan air itu berdampak pada produksi ikan yang berkurang. Dia menuturkan para peternak ikan di kawasan Sawangan dan Cinere mengeluh dengan musim kemarau ini.

Mereka meminta bantuan air dari pemerintah. Sebab, kedua kawasan tersebut termasuk produsen terbesar ikan hias di Depok. "Kami sempat memberi bantuan pompa dan mobil semprot untuk pengadaan air sementara, tapi belum maksimal. Nanti akan coba kerja sama dengan PDAM," katanya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor Siti Nurianty mengatakan selama musim kemarau ini sekitar 2.300 hektar sawah mengalami puso untuk periode tanam Juni-Juli.

Menurutnya, masih ada sekitar 7.000 hektare di bagian Bogor Timur antara lain antara lain di Sukamakmur, Tanjungsari, Cariu, dan Jonggol yang terancam kekeringan. Dia menjelaskan sawah yang berada di beberapa wilayah penghasil padi terancam gagal panen mencapai sekitar 4 ton per hektare dari rerata produksi 6 ton per hektare di seluruh Kabupaten Bogor.

"Melihat kondisi seperti ini, kami akan menganggarkan pembuatan penampungan air hujan seluas 100 hektare. Anggaran paling menghabiskan Rp400 juta," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Khoer

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler