Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURUH KEPUNG ISTANA: Ini 10 Tuntutan Buruh

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menuturkan ada 35 ribu buruh yang siap membanjiri Istana Merdeka, Selasa (1/9/2015).
Puluhan buruh PT Nestle melakukan aksi di kantor Dinas Ketenagakerjaan, Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (31/8)./Antara
Puluhan buruh PT Nestle melakukan aksi di kantor Dinas Ketenagakerjaan, Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (31/8)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menuturkan ada 35 ribu buruh yang siap membanjiri Istana Merdeka, Selasa (1/9/2015).

SIMAK: BURUH KEPUNG ISTANA: PDIP Minta Jokowi Tepati Janji

 

Dalam aksi ini, massa buruh akan membawa sepuluh tuntutan.

"Ada sepuluh tuntutan dari buruh yang dilatarbelakangi ketidakadilan yang diterima buruh akhir-akhir ini," kata Said Iqbal, Senin (31/8/2015).

Berikut 10 tuntutan buruh:
1. Turunkan harga bahan bakar minyak dan sembilan bahan makanan pokok
2. Tolak pemutusan hubungan kerja akibat pelemahan rupiah dan perlambatan ekonomi
3. Tolak pekerja asing atau mewajibkan pekerja asing berbahasa Indonesia
4. Perbaiki layanan kesehatan
5. Naikkan upah minimum 22 persen
6. Angkat pekerja kontrak dan outsourcing jadi karyawan tetap dan guru honorer jadi pegawai negeri sipil
7. Revisi peraturan pemerintah jaminan pensiun setara dengan PNS
8. Bubarkan Pengadilan Hubungan Industrial
9. Pidanakan perusahaan pelanggar keselamatan dan kesehatan kerja
10. Sahkan Rancangan Undang-Undang Pembantu Rumah Tangga.

Said Iqbal menjelaskan, massa yang datang berasal dari 40 organisasi yang tergabung dalam empat federasi: KSPI, KSBSI, KSPSI, dan KPKPBI.

Massa akan berkumpul di patung kuda sekitar pukul 10.00 WIB, lalu bergerak ke Istana untuk berorasi. Setelah orasi, sekitar pukul 13.00 WIB, massa dibagi dua lalu long march ke Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Kesehatan.

Timboel Siregar Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia menuturkan aksi ini dilatarbelakangi oleh tindakan kesewenangan perusahaan akhir-akhir ini.

 "Ada banyak buruh di-PHK alasannya rupiah melemah sehingga keuangan perusahaan terpuruk, belum lagi kebakaran di Mandom yang menewaskan buruh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper