Kabar.com, BOGOR - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor, PT Prayoga Pertambangan dan Energi melakukan MoU dengan perusahaan asal China, Runh Power Corp Ltd untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga sampah (PLTS), Kamis (10/9/2015).
Direktur Utama PT PPE Radjab Tampubolon mengatakan sampah merupakan permasalahan yang pelik dan sulit diselesaikan. Bahkan sampah kini telah menimbulkan berbagai efek negatif seperti gas rumas kaca, global warming, polusi udara, dan lainnya.
"Saat ini potensi sampah di Kabupaten Bogor mencapai 2.000 ton per harinya, dan hanya 70% saja sampah yang bisa terangkut sementara 30 persennya menumpuk per harinya menjadi gunungan sampah," katanya di sela penandatanganan Mou.
Selama ini, kata dia, belum terdapat solusi untuk menangani sampah. Dengan demikian, teknologi terbarukan tersebut diharapkan bisa memecahkan permasalahan sampah tersebut.
Dia menjelaskan sampah yang tidak berguna bisa menjadi energi listrik yang bermanfaat tidak hanya untuk masyarakat Kabupaten Bogor saja tetapi untuk seluruh masyarakat Indonesia.
Dia menambahkan setelah PLTS nantinya berjalan, pihaknya akan menjual listrik tersebut ke PLN.
"Kami ingin memberikan kontribusi kepada PLN sebagai pemasok listrik terbesar dengan teknologi pembangkit listrik tenaga sampah ini," katanya.