Bisnis.com, DEPOK- Sebagian warga Depok belum mengetahui waktu pelaksanaan dan pasangan calon yang bertarung di Pilkada Depok 2015.
Pengamat politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun mengatakan kurangnya sosialisasi Pilkada Depok merupakan tanggung jawa KPU Depok. "Jika nanti Pilkada Depok sosialisasinya kurang, ini merupakan kegagalan KPU Depok," ujarnya pada Bisnis.com, Kamis (1/10/2015).
Kurangnya sosialisasi Pilkada Depok itu terlihat dari pengakuan sejumlah siswa di Depok. Denis Saputra, misalnya, Siswa kelas III SMK Al- Ridho Depok yang mengaku tidak mengetahui jadwal pelaksanaan Pilkada.
"Saya belum tahu calonnya siapa saja," ujarnya saat mengikuti Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Serta Walikota dan Wakil Walikota 2015 Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pemilih Pemula di Hotel Bumiwiyata Kamis (1/10/2015).
Selain itu, Fahmi Abdullah, 17, Siswa SMA Islam Darrul Salam Depok, mengaku mengetahui pelaksanaan pilkada di Kota Depok. Namun, sampai saat ini dirinya belum mengenal siapa sosok calon yang maju di Pilkada Depok.
"Kalau ada Pilkada Depok saya tahu, tapi siapa calonnya saya tidak tahu," ujarnya.
Ketua KPU Depok Titik Nurhayati sebelumnya mengatakan akan mengurangi program sosialisasi Pilkada Depok seiring terbatasnya anggaran yang diperoleh dari APBD Perubahan.
Dari anggaran yang diusulkan Rp9 miliar, yang disetujui oleh DPRD hanya Rp7 miliar. Hal itu, kata Titik dinilai kurang. Makanya kami akan pangkas beberapa sosialisasi. Kalau sosialisasinya kurang jangan salahkan kami, paparnya.
Ubedilah Badrun menambahkan apabila anggaran KPU Depok dinilai kurang dalam melaksanakan sosialisasi Pilkada, dia berpendapat hal tersebut sebagai sebuah kewajaran.
"Tapi jangan sampai mengurangi kualitas sosialisasi Pilkada agar warga benar-benar melek demokrasi," ujarnya.
Seperti diketahui, pada Pilkada Depok 2010, jumlah golput mencapai sekitar 45%. Pemkot Depok optimistis pada Pilkada Depok 2015 partisipasi pemilih akan mencapai sekitar 70%.