Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perumnas Gandeng Jakpro Bangun Rusunawa Terpadu

BUMN RI Perumnas menggandeng BUMD DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membangun 40 unit tower rumah susun terpadu di blok A kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat dalam rangka mendukung program 1 juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).n
Ilustrasi: Rusunawa Tambora/Bisnis
Ilustrasi: Rusunawa Tambora/Bisnis
Bisnis.com, JAKARTA--BUMN RI Perumnas menggandeng BUMD DKI PT Jakarta Propertindo (Jakpro) membangun 40 unit tower rumah susun terpadu di blok A kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat dalam rangka mendukung program 1 juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
 
Acara penandatanganan nota kesepahaman antara Perum Perumnas dan PT Jakpro dihadiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Direktur Utama Perumnas Himawan Arief, Direktur PT Jakpro Abdul Hadi, dan Direktur Utama BTN Maryono.
 
Himawan Arief dalam sambutannya mengatakan Perumnas akan membangun 40 tower dengan 18.000 unit dengan lahan seluas 22,4 hektar di Blok A, Kemayoran, Jakarta Pusat. Himawan juga menerangkan, Perumnas akan melengkapi rusun itu dengan sarana dan prasana penunjang seperti tempat bermain anak, pusat perbelanjaan, dan sarana transportasi publik. Pasalnya tak jauh dari rusun tersebut juga akan segera dibangun light rapid transit (LRT).
 
"Kami sedang membuat perencanaan peremajaan kawasan dan diskusi juga dengan warga." kata Himawan Arief, di Kementerian BUMN, Kamis (8/10/2015).
 
Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok mengatakan dalam sambutannya, kerjasama pembangunan rusun ini adalah contoh kerjasama antara BUMN dengan BUMD.
 
"Jadi disini logika saya sebagai penguasaha, gabungan pengusaha dan penguasa. Kita harus kerjasama agar tak kalah saing," ujar Ahok.
 
Ahok mengungkapkan dalam forum tersebut, dirinya akan menggabungkan sejumlah BUMD DKI melalui mekanisme holding ke Jakpro. Oleh sebab itu Jakpro membutuhkan anggaran Rp10 triliun untuk meningkatkan aset-aset pribadi DKI.
 
"Aset ini adalah modal DKI, masak DKI punya banyak aset tetapi tidak kunjung kaya?," candanya disambut tawa anggota forum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper