Bisnis.com, JAKARTA -- Ridwan Kamil, Walikota Bandung mengaku dilema soal pencalonan gubernur DKI Jakarta karena jika memang mencalonkan maka masa tugasnya sebagai walikota akan terganggu.
"Beratnya cuma satu. Kalau saya ke Jakarta, masa jabatan di Bandung diskon satu tahun. Sudah itu saja, kurang sreg," katanya usai berdiskusi dengan penyidik di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Karena itu dia berharap di masa depan, pemilihan kepala daerah harusnya berbarengan. Dengan demikian masa jabatan kepala daerah akan berakhir secara bersamaan dan pemilihannya pun demikian.
Sedangkan kondisi saat ini, tuturnya, dilema karena akan muncul pertanyaan kenapa pindah sementara masa jabatannya belum selesai.
"Kalau starnya sama, finish sama, teknis beradu lagi di pilkada fair kan," katanya.
Sementara itu Emil membantah jika sudah memberikan kode-kode di media sosial soal pencalonan gubernur DKI Jakarta. Menurut dia selama ini dirinya tidak memanfaatkan media sosial untuk kepentingan tersebut.
"Coba sebutkan kode apa? Saya tidak pernah," katanya.
Meskipun demikian, dia berjanji akan memutuskan apakah ikut masuk bursa pencalonan gubernur DKI Jakarta atau tidak pada enam bulan ini.
"Semester inilah akan diputuskan," katanya.
Jelang pilkada DKI Jakarta 2017 nama Ridwan Kamil mencuat masuk dalam bursa pencalonan orang nomor satu di ibukota itu. Emil digadang-gadang berpotensi menyaingi Ahok dalam perebutan kursi gubernur.