Bisnis.com, DEPOK - Peristiwa pembunuhan terhadap bocah SD berusia 7 tahun di Depok pada pekan ini membuat sebagian warga, pemerintah dan aparat kepolisian resah.
Oleh karena itu, seluruh pihak merasa perlu menekan angka kejahatan. Pada Jumat (12/2/2016) jajaran Pemkot dan Polresta Depok menggelar razia pelajar di sejumlah warnet di Depok.
Kepala Bagian Operasional Polresta Depok Agus Widodo menuturkan razia tersebut sebagai antisipasi kejahatan terhadap anak, menyusul kasus pembunuhan bocah SD tersebut awalnya diculik dan dibunuh setelah bermain game di warnet.
"Razia ini adalah bentuk sinergitas antara Polresta dan Pemkot Depok sebagai upaya menekan angka kejahatan," paparnya.
Saat razia, aparat gabungan tersebut menemukan celurit mini yang dibawa sejumlah pelajar yang bolos di sebuah warnet di kawasan Depok Jaya. Mereka kemudian dibawa ke Pemkot Depok untuk diberi arahan sekaligus dipanggil orang tuanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Herry Pansila mengungkapkan razia tersebut merupakan upaya awal penyadaran terhadap masyarakat khususnya kalangan pelajar.
Pihaknya yang juga bekerja sama dengan Diskominfo dan Satpol PP Kota Depok berharap keberadaan teknologi dengan maraknya fasilitas internet membuat generasi mudah rentan dalam kejahatan.
"Makanya kami akan memberikan nasihat kepada masyarakat terutama pelajar untuk memanfaatkan internet khususnya warnet sesuai fungsi dan manfaatnya," paparnya.